Kehidupan Budaya Etnis Tionghoa di Kota Sukabumi 1966 - 2002
Abstract
Artikel ini berjudul “Kehidupan Budaya Etnis Tionghoa di KotaSukabumi 1966-2002â€. Membahas mengenai kehidupan budaya etnis Tionghoa pada kurun waktu 1966-2002 yang mencakup kehidupan budaya etnis Tionghoa terutama pasca terjadinya kerusuhan anti-Tionghoa dan diterapkannya kebijakan pemerintah terhadap kehidupanetnis Tionghoa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri atas empat tahapan yakni, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Konsep yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah konsep akulturasi, asmiliasi dan kebijakan. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa pada kurun waktu 1966-2002, sebagian besar etnis Tionghoa di Kota Sukabumi telah membaur dengan masyarakat asli Sukabumi. Meskipun pada Mei 1963 terjadi kerusuhan anti-Tionghoa di Kota Sukabumi dan diterapkannya kebijakan yang membatasi ruang gerak etnis Tionghoa, hal tersebut tidak menghambat terjadi proses akulturasi dan asimilasi antara etnis Tionghoa dengan masyarakat Sukabumi. Seperti, adanya perubahan nama menjadi nama Indonesia, perkawinan campuran, dan perayaan-perayaan dalam rangka Imlek, Cap Go Meh, dan perayaan lainnya.
Kata Kunci: Akulturasi, Asimilasi, Etnis Tionghoa, Kebijakan, Sukabumi
This article is entitled "Chinese Ethnic Cultural Life in Sukabumi City 1966-2002". this artivle discussing about the ethnic Chinese cultural life in the period 1966-2002 which included the ethnic Chinese cultural life especially after the anti-Chinese riots and the implementation of government policies towards the ethnic Chinese life. The method used in  article is a historical method consisting of four stages namely, heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The concept used in this article is the concept of acculturation, affiliation and policy. The results obtained show that during the period 1966-2002, most of the ethnic Chinese in the City of Sukabumi had mingled with the native people of Sukabumi. Although in May 1963 there were anti-Chinese riots in Sukabumi City, and implementing policies that limit the ethnic Chinese space. This did not hamper the acculturation and assimilation process between the ethnic Chinese and the Sukabumi people.
Keywords: Acculturation, Assimilation, Chinese, Policy, Sukabumi
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Buku :
ANRI. 2013. Citra Kota Sukabumi dalam Arsip. Jakarta : ANRI.
Hariyono. 1993. Kultur Cina dan Jawa: Pemahaman Menuju Asimilasi Kultural. Jakarta: PT Sinar Agape Press.
Herlina, Nina. 2015. Metode Sejarah. Cetakan V. Bandung: Yayasan Masyarakat Sejarawan.
Jaya, Ruyatna. 2003. Sejarah Sukabumi. Sukabumi: Pemerintah Kota Sukabumi.
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.
Lubis, Nina Herlina dkk. 2011. Sejarah Provinsi Jawa Barat 2. Bandung: Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Marcus, A. 2003. Hari-Hari Raya Tionghoa. Cetakan II. Jakarta: Marwin. Onghokham. 1999. Rakyat dan Negara. Jakarta: Sinar Harapan.
Suryadinata, Leo. 2005. Pemikiran Politik Etnis Tionghoa Indonesia 1900-2002. Jakarta: LP3ES.
______________. 2010. Etnis Tionghoa dan Nasionalisme Indonesia: sebuah bunga rampai, 1965-2008. Jakarta: Kompas.
Tan, Mely G. 1979.Golongan etnis Tionghoa di Indonesia.Jakarta: Gramedia.
Yayasan Vihara Widhi Sakti. 2012. Buku Pengantar 100 Tahun Vihara Widhi Sakti (d/h Klenteng Bie Hian Kong) Sukabumi 1912-2002.Sukabumi: Yayasan Widhi Sakti
Skripsi, Tesis, Disertasi dan Jurnal Ilmiah :
Kartika, Nyai. 1999. Kebijakan Pemerintah Republik Indonesia terhadap Etnis Tionghoa di Jakarta Tahun 1966-1977. Skripsi. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Roswandi. H. Iwan. 1987. Kerusuhan Anti Cina di Sukabumi (18-19 Mei 1963): Tinajuan Sejarah dan Sosiologi Politik. Skripsi. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Skober, Tanti. 2006. Orang Cina di Bandung 1930-1960: Siasat Etnis Cina di Bandung dalam Penghadapi Kebijakan Penguasa. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Surat Kabar :
"Politik Minoritas - Warga Tionghoa Cenderung dijadikan Kambing Hitamâ€. Kompas. Edisi 20 November 2000. Hlm. 38.
“Presiden Tetapkan Imlek Hari Nasionalâ€.Kompas. Edisi 18 Februari 2002 Hlm. 1 dan 11.
“Rasialisme jang Terjadi di Indonesia Didalangi oleh Subversip Asingâ€. Merdeka. Edisi 20 Mei 1963. Hlm. 1
Sumber Lisan/Informan :
Gunawan, Agus (45 tahun). 2017. Pegawai swasta. Wawancara, Sukabumi, 24 Desember 2017.
Hariyanto, Bambang (46 tahun). 2018. PNS. Wawancara, Sukabumi, 14 Januari 2018.
Teddy (69 tahun). 2017. Karyawan. Wawancara, Sukabumi, 24 Mei 2017.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
BIHARI is Indexed by