PELESTARIAN KESENIAN KHAS KAMPUNG NAGA DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA

Yani Sri Astuti

Abstract


Kesenian lokal di masyarakat Kampung Naga kini keberadaannya hampir punah akibat berbagai perubahan cara pandang dan pola aktivitas, baik yang bersifat kemajuan maupun bersifat cenderung menuju kepunahan. Indikasi ini terlihat dari semakin terbatasnya masyarakat kampung Naga yang mengenal sekaligus bisa memainkan kesenian tersebut, tak terkecuali untuk kalangan generasi tua nya juga. Anak-anak dan remaja di kampung Naga yang mengenal kesenian-kesenian tersebut pun tidak bisa memainkannya. kesenian di kampung Naga yang meliputi syair sajak, nyanyian, dan musik dapat kita jumpai berupa: Teureubang Gembrung, Teureubang Sajak, Angklung Bareng, Karinding. Kesenian-kesenian di Kampung Naga sebenarnya tidak dibatasi waktu pementasannya, hanya kenyataannya terbatas pada orang-orang yang bisa memainkannya. Padahal pementasan kesenian khas tersebut bisa bernilai ekonomis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kampung Naga yang mayoritas bermatapencaharian sebagai petani. Tujuan pelestarian kesenian khas Kampung Naga ini adalah : 1) tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk tetap melestarikan kesenian setempat; 2) terbentuknya generasi penerus yang terampil memainkan kesenian-kesenian kampung Naga yang siap mementaskannya di berbagai acara; 3) ada peralatan kesenian yang memadai untuk memainkan kesenian-kesenian kampung Naga. Metode pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah workshop pembuatan alat-alat kesenian dan sekaligus pelatihan tentang bagaimana cara menggunakan/memainkan dan mengembangkannya.

 Kata Kunci : pelestarian, kesenian, kampung naga


Full Text:

PDF 50-64

References


Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta

Heryadi, Dodih. (2005). Mitos : Nilai Kearifan Masyarakat Tradisional. Tasikmalaya

Khosim, Amir dan Kun Marlina Lubis. (2007). Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Grasindo.

Koenjaraningrat. (2002). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama

Koentjaraningrat. (2004). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi I. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

Mutakin, Awan. (2000). Masyarakat Indonesia Dalam Dinamika. Bandung: Buana Nusa

Rafi’I, Suryatna. (1981). Metode Statistika Analisis. Bandung. Binacipta

Riduwa. (2009). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung. Alfabeta

Rusdinar, Yuyus. (2011). Upaya Pelestarian Seni Budaya Lokal (Bebegig Sumantri) di Desa Sukamantri Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis (Suatu Kajian Geografis). Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Siliwangi Tasikmalaya: tidak diterbitkan

Soekanto, Soerjono. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : CV. Rajawali

Sukamadinata, Nana Syaodih. (2010).Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset

Sulaeman, Munandar. (1993). Ilmu Budaya Dasar. Bandung : PT. ERESCO

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kauantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sumaatmadja, Nursid. (1981). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung. Alumni

Sya, Ahman dan Awan Mutakin. (2004). Masyarakat Kampung Naga Tasikmalaya. Tasikmalaya : Gadjah Poleng.

(2011). Jenis dan fungsi hutan di Indonesia. Tersedia di http://organisasi.org/macam-jenis-hutan-di-indonesia-dan-fungsi-hutan-untuk-kehidupan-di-muka-bumi-ipa-geografi. [ 1 Januari 2012]

Waluya, Bagja. (2009). Memahami Geografi SMA/MA Kelas X. Jakarta. Pusat Perbukuan.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Visitor/Pengunjung

 

Flag Counter