Stereotype terhadap Remaja Putri dengan Munculnya Fenomena "Cabe-Cabean" di Kota Tasikmalaya

Moh. Ali Andrias, Wiwi Widiastuti

Abstract


Penelitian yang berjudul Stereotype Terhadap Remaja Putri Dengan Munculnya Fenomena “Cabe-Cabeanâ€Di Kota Tasikmalaya dilakukan untuk mengetahui pelabelan terhadap para remaja putri di Kota Tasikmalaya dan mengetahui peran pemerintah dalam meminimalisir angka kenakalan remaja khususnya terkait prostitusi anak dibawah umur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan metode wawancara mendalam dalam memperoleh informasi. Stereotipe yang muncul pada awalnya tujukan pada remaja putri yang sering  dijadikan taruhan dalam lomba balap motor liar yang dijuluki sebagai “cabe-cabeanâ€. Pada perkembangan saat ini julukan tersebut sudah identik pada remaja putri yang menjual diri. Labeling ini sudah menjadi konstruksi sosial dan dianggap biasa. Masyarakat tidak pernah menyoroti pengguna jasa prostitusi tetapi selalu menyalahkan “cabe-cabeanâ€. “Cabecabean†dianggap sumber perusak moral generasi muda bangsa. Peran pemerintah menjadi sangat penting dalam mengurangi angka kenakalan remaja dan prostitusi anak dibawah umur. Hal ini sudah dijelaskan dalam Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang No 35 Tahun 2014 tentang perubahan UndangUndang No 23 Tahun 2002. Selain itu juga dibutuhkan peran serta dari keluarga, masyarakat dan juga institusi pendidikan dalam mendidik dan memperbaiki degradasi moral yang semakin meresahkan.

Keywords


Stereotipe; “Cabe-Cabean”



DOI: https://doi.org/10.37058/jipp.v4i1.860

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Moh. Ali Andrias, Wiwi Widiastuti



JIPP is Indexed by

 Google Scholar Google Scholar

 

View My Stats