KEARIFAN LOKAL DAN PRILAKU MASYARAKAT KAMPUNG NAGA (Studi tentang Mitos Kampung Naga yang Berhubungan dengan Pelestarian Budaya )

Lilis Karwati

Abstract


ABSTRAK: Kearifan lokal ini menggambarkan cara bersikap dan bertindak kita untuk merespon perubahan-perubahan yang khas dalam lingkup lingkungan fisik maupun kultural. Pada masa kini kearifan lokal menjadi kecenderungan umum masyarakat Indonesia yang telah menerima otonomi daerah sebagai pilihan politik terbaik. Pengertian ini melihat kearifan lokal tidak sekadar sebagai acuan tingkah-laku seseorang, tetapi lebih jauh, yaitu mampu mendinamisasi kehidupan masyarakat yang penuh keadaban, kampung Naga merupakan kampung budaya yang menjadi salah satu potensi wisata Kabupaten Tasikmalaya selain potensi wisata lainnya. Oleh karena itu peran masyarakat sebagai salah satu dasar peningkatan peran kearifan lokal yang dimiliki masyarakat adat kampung Naga.Tujuan penelitian Memberikan pemahaman yang seluas-luasnya kepada masyarakat tentang arti penting pelestarian budaya untuk kelangsungan hidup warga masyarakat kampung Naga Metode deskriptif digunakan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi pada masa sekarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. sampel secara purposif , jumlah sampel  sebanyak 20 orang. Hasil penelitian nilai filosofis sebagai landasan berperilaku. Ketaatan dan pewarisan budaya yang berupa tata nilai, norma dan kaidah sosial terus berlangsung dari generasi ke generasi, sehingga mereka menjadi satu kesatuan dalam lingkungan tatanan kehidupan sosial budaya dan lingkungan alam. Simpulan  penelitian Nilai-nilai kearifan lokal yang mendasari  cara berpikir dan berperilaku terefleksikan di dalam tatanan hidup bermasyarakat , pengelolaan dan pendayagunaan lingkungan alam yang terus dipertahankan hingga lingkungan hidup memberikan daya dukung berkelanjutan bagi masyarakat kampung Naga .

 

Kata kunci : Pelestarian budaya kampung Naga

References


Azwar, Saifuddin.(1998), Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Greertz ,C.(1992) b. Kebudayaan dan agama. Yogyakarta : Kanisius.

Harsojo. (1997), Pengantar Antropologi, Bandung : Bina Cipta. Ibrahim, MHR.

Kast.fremont.Eandrosenzweig.(1982). Organisasi dan manajemen. terjemahan Yasin.Jakarta : Bina aksara

Linton (1998) Linton, Ralph. (1967). “Status and Role†dalam Lewis A. Coser dan Bernard Rosenberg. Sociological Theory ; A Book of Reading. The Macmillan.New York.

Meleong, Lexy J., 1988. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Roesdakarya.

Mueller. (1996).Mengukur Sikap Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution dan Subino .(1988).metode penelitian kualitatif Naturalistik. Bandung : Tarsito.

Satori, Djam’an dan Aan Komariah, 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Peraturan Daerah .Nomor 2 Tahun 2005 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tasikmalaya.




DOI: https://doi.org/10.37058/jpls.v2i1.450

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jendela PLS is Indexed by

Indeks Google ScholarGarudaBASEresearchbib Crossref

 View My Stats

 

This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

©All rights reserved 2017. Jurnal Jendela PLS, E-ISSN: 2745-3944