PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK GULA KELAPA KRISTAL PADA PENGRAJIN GULA KELAPA DI DESA PAKEMITAN-KEC. CIKATOMAS-KAB. TASIKMALAYA

Edvin Priatna, Aripin Aripin, Suhartono Suhartono

Abstract


Sebagian penduduk Desa Pakemitan, Kec. Cikatomas berprofesi sebagai pengrajin gula kelapa. Desa ini memiliki sekitar 54 pengrajin gula kelapa yang tergabung dalam 8 kelompok usaha pengrajin yang membuat gula cetak. Dua kelompok usaha pengrajin yaitu Kurnia Jaya dan Nyiur Sukses merupakan mitra kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Pembuatan gula kelapa cetak dikerjakan oleh pengrajin dengan mengunakan peralatan-peralatan sederhana. Mitra juga menggunakan pengawet sintetis natrium metabisulfit untuk mengawetkan nira kelapa dalam upaya menghambat terjadinya fermentasi pada nira, sehingga nira menjadi awet segarnya serta gula kelapa yang dihasilkan menjadi padat dan bertahan lama. Daya simpan gula kelapa cetak dalam kondisi ini adalah 2 – 4 minggu. Gula dicetak dalam batok-batok kelapa dan disimpan dalam karung-karung plastik tanpa pengemasan. Skala produksi kelompok usaha kedua mitra tergolong masih kecil dimana kapasitas produksi yang dihasilkan rata-rata 100 kg per minggu, dan mitra menjual gula kelapa cetak pada bandar-bandar dengan kisaran harga Rp. 10.000,- hingga Rp. 12.000,-  per kg tergantung permintaan pasar. Kedua mitra mempunyai dua permasalahan dalam menjalankan usahanya. Pertama, produk gula kelapa cetak yang diproduksi oleh kedua mitra memiliki daya simpan yang tidak lama, sehingga gula mudah menjadi leleh. Kedua, mitra menggunakan pengawet sintetis yang mengandung natrium metabisulfit untuk produk gula kelapa cetak. Berdasarkan permasalahan di atas maka solusi yang ditawarkan dalam program ini adalah memberikan pelatihan dan meningkatkan kelengkapan sarana prasarana produksi untuk merubah bentuk gula kelapa cetak menjadi butiran gula kristal sebagai salah satu alternatif produk yang dapat membuat gula kelapa memiliki umur simpan yang lebih panjang dan membuat bahan pengawet alami dari kulit buah manggis yang bahannya mudah didapatkan di sentra-sentra pengrajin gula kelapa. Kegiatan ini dilakukan dengan dua metode yaitu metode pelatihan dan metode praktek. Metode pelatihan dilakukan dengan memberikan materi pembuatan bahan pengawet alami dari kulit buah manggis, program dan keuntungan bisnis gula kelapa kristal, pembuatan dan pengemasan gula kelapa kristal. Metode praktek dilakukan dengan mempraktekan langsung pembuatan bahan pengawet alami gula kelapa kristal dan pembuatan dan pengemasan gula kelapa kristal, memberikan bantuan peralatan pengayakan dan pengemasan gula kelapa kristal serta pengurusan sertifikasi produk gula kelapa kristal. Meskipun ada kendala kesulitan dalam membuat gula kristal karena kadar air gula cukup tinggi sehingga berakibat pada kesulitan mengeringnya adonan, tetapi selama berlangsungnya acara pelatihan, para peserta cukup antusias mengikuti materi yang disampaikan oleh pemateri dari Universitas Siliwangi. Setelah pelatihan selesai dilanjutkan dengan pendampingan untuk mengatasi tidak keringnya adonan gula kelapa dengan memanaskan adonan gula kelapa di dalam oven pemanas. Dari beberapa kegiatan yang sudah dilakukan, partisipasi para peserta sangat dominan, sehingga dapat diprediksi bahwa tingkat serapan terhadap materi sangat baik.

Kata kunci : nira kelapa, gula kelapa kristal, kulit buah manggis, pamanasan oven, pengemasan


Full Text:

PDF 200-205

Refbacks

  • There are currently no refbacks.