ANALISIS CURAH HUJAN EFEKTIF DAN CURAH HUJAN DENGAN BERBAGAI PERIODE ULANG UNTUK WILAYAH KOTA TASIKMALAYA DAN KABUPATEN GARUT

Asep Kurnia Hidayat, Empung Empung

Abstract


Curah hujan efektif merupakan besaran curah hujan yang langsung dapat dimanfaatkan tanaman pada masa pertumbuhannya. Besaran curah hujan efektif digunakan rumus Hazra, dimana hujan efektif dihitung berdasarkan urutan dari yang terkecil. Rerata curah hujan sepuluh tahun terakhir Kota Tasikmalaya lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Garut. Rerata curah hujan bulanan tertinggi terjadi pada bulan Desember dan terendah pada bulan Agustus. Curah hujan efektif maksimum r 80 Kota Tasikmalaya (83,46 mm/bulan ) 89,7 % lebih besar dari curah hujan efektif maksimum r 80 Kabupaten Garut (44,00 mm/bulan). Curah hujan efektif maksimum r 50 Kota Tasikmalaya (152,75 mm/bulan) 98,25 % lebih besar dari curah hujan efektif maksimum r 50 Kabupaten Garut (77,05 mm/bulan).R ef padi Kota Tasikmalaya (58,42 mm/bulan) 89,67 % lebih besar daripada r ef padi Kabupaten Garut (30,80 mm/bulan). R ef palawija Kota Tasikmalaya (106,93 mm/bulan) 98,23 % lebih besar daripada r ef padi Kabupaten Garut (53,94 mm/bulan).Periode ulang curah hujan Kota Tasikmalaya lebih tinggi dibandingkan dengan periode ulang curah hujan Kabupaten Garut. Hasil penelitian curah hujan efektif padi dan palawija dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan pola tanam untuk hasil maksimal.Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan data dari berbagai STA di Kabupaten Garut dan Kota Tasikmalaya untuk melihat pengaruh tofografi kedua wilayah terhadap curah hujan.

 Kata Kunci : Curah hujan efektif, r 80, r 50,  periode ulang.


Full Text:

PDF 121-126

References


Hanifah, A. dan. Endarwin. Analisis Intensitas Curah Hujan Wilayah Bandung Pada Awal 2010. Jurnal Meteorologi dan Geofisika. 2011;12 (2): 145-148.

BMKG. (2013). Prakiraan Hujan Bulanan, Retrieved Oktober, 2013, www.bmkg.co.id.

Priyonugroho, A. Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat Lawang. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan.2014.2 (3): 457-469.

Yunus. dan. Amran, 2004. Analisa Curah Hujan Efektif Pada Sawah Tadah Hujan di Kabupaten Aceh Barat. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

Dirwan. dan. Hasanah. Hujan Efektif Untuk Padi Sawah Daerah Irigasi KruengAceh. Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala. 2012.

Tjasyono. 2006. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung : PT Rosdakarya

Landsea, Chris 2007. "Subject: D3) Why do tropical cyclones' winds rotate counter-clockwise (clockwise) in the Northern (Southern) Hemisphere?". National Hurricane Center. Diakses tanggal 05-04-2016.

Climate Prediction Center 2005. "2005 Tropical Eastern North Pacific Hurricane Outlook". National Oceanic and Atmospheric Administration. Diakses tanggal 05-04-2016.

Roth, David. 2007. Unified Surface Analysis Manual. Hydrometeorological Prediction Center. Diakses tanggal 05-05-2016

Geerts, B. 2002. "Convective and stratiform rainfall in the tropics". University of Wyoming.

Pidwirny, M. 2008. "CHAPTER 8: Introduction to the Hydrosphere (e). Cloud Formation Processes". Physical Geography.




DOI: https://doi.org/10.37058/jssainstek.v2i2.99

Refbacks

  • There are currently no refbacks.