Analisis Pemanfaatan Bio Sediment Trap Untuk Penanganan Erosi di DAS Citanduy Hulu dalam Lingkup Bendungan Leuwikeris

Syifa Octaviani Putri, Pengki Irawan, Novia Komala Sari, Hendra Hendra, Empung Empung, Fitriana Sarifah, Mohammad Syarif Al Huseiny

Abstract


DAS Citanduy merupakan salah satu daerah aliran sungai di Jawa Barat yang kondisinya kritis dan terdiri dari 5 (lima) sub-DAS, yaitu Citanduy Hulu, Cimuntur, Cijolang, Ciseel, dan Cikawung. DAS Citanduy Hulu memiliki luas sebesar 71,443.30 ha dengan panjang rata-rata sungai utama sekitar 7.4 km. Erosi pada lahan menyebabkan produktivitas lahan pertanian berkurang dan sedimentasi berlebihan pada sungai atau waduk. Erosi dan sedimentasi berlebihan dapat mengancam fungsi dan umur dari layanan Bendungan Leuwikeris yang berada dalam lingkup DAS Citanduy Hulu. Analisis nilai laju erosi dilakukan menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) dan didapat nilai rerata erosi pada DAS Citanduy Hulu sebesar 136.34 t/ha/th. Metode yang digunakan dalam upaya penanganan erosi dan sedimentasi di DAS Citanduy Hulu, yaitu metode pemanfaatan jebakan sedimen pada alur erosi atau teknologi bio sediment trap. Pemanfaatan bio sediment trap menggunakan bahan dasar bambu Ampel, diterapkan untuk penanganan erosi yang terjadi pada lahan curam serta dimodelkan secara 2D dan 3D. Hasil penelitian sebelum menggunakan bio sediment trap menunjukkan total volume erosi di DAS Citanduy Hulu sebesar 3,186,053.8 m³/ha. Setelah menggunakan bio sediment trap dengan efektivitas penurunan erosi 40% dan asumsi umur rencana 2 tahun dapat menurunkan volume erosi menjadi 1,274,421.5 m³/ha. Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dikeluarkan untuk membuat 1 (satu) buah bio sediment trap, yaitu sebesar Rp 400,445.82 dan untuk total harga pembuatan bio sediment trap dengan luas total DAS Citanduy Hulu 71,443.30 ha, yaitu sebesar Rp 141,761,424,292.38.

Full Text:

PDF

References


Arsyad (2010) Konservasi Tanah dan Air (Edisi Kedua). Kedua. Edited by S. Arsyad. Bogor: IPB Press. Available at: https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/42667 (Accessed: 23 May 2023).

Asdak, C. (2014) Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Pertama. Edited by C. Asdak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Azri, Z. (2012) ‘Prediksi Erosi Menggunakan Metode Usle di Gunung Sanggabuana Jawa Barat’, Jurnal Teknik Sipil [Preprint].

Bagas Destyawan, 2018 (2018) ‘Analisa Penggunaan Debit Banjir Q50 Sebagai Parameter Dalam Menentukan Garis Sempadan Sungai’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), pp. 1689–1699. Available at: https://e-journal.uajy.ac.id/16986/1/TS155710.pdf.

Candra, B.A. and Pratiwi, K. (2010) ‘Penanganan Erosi dan Sedimentasi di Sub DAS Cacahan dengan Bangunan Check Dam’, Jurnal Teknik Sipil [Preprint].

Dariah, A. et al. (2002) ‘Kepekaan Tanah Terhadap Erosi’, Jurnal Teknik Sipil, pp. 7–30.

Fadjarajani, S. et al. (2022) ‘Konservasi Lahan Hulu Sungai Citanduy untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Mandiri Masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya’, Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian, 2(1), p. 1. Available at: https://doi.org/10.37905/dikmas.2.1.1-12.2022.

Fauzi, A.M. (2022) ‘Analisis Laju dan Pemetaan Erosi Lahan DAS Citanduy Hulu’, Jurnal Teknik Sipil [Preprint].

Green Technology (2018) ‘Definisi Tujuan’.

Hidayat, A.K. et al. (2021) ‘Analisis dan Pemetaan Limpasan Permukaan di DAS Citanduy Hulu dengan Metode SCSN’, Rona Teknik Pertanian Jurnal Ilmiah dan Penerapan Keteknikan Pertanian, 14(1), pp. 73–86. Available at: https://doi.org/10.17969/rtp.v14i1.17699.

Irawan, P., Ikhsan, J., et al. (2020) ‘Analisis dan Pemetaan Isohyet Curah Hujan Berbagai Periode Ulang Tahun (PUH) DAS Citanduy Hulu’, Akselerasi Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 2(1). Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.37058/aks.v2i1.2043.

Irawan, P., Sari, N.K., et al. (2020) ‘Bandingan HSS Snyder-Alexeyev, Nakayasu, dan Gamma 1 Pada Analisis Banjir Sub DAS Ciliung Untuk Perencanaan Bangunan Air’, Jurnal Seri Sains dan Teknologi, 21(1), pp. 1–9. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.37058/jssainstek.v6i1.1794.

Isma, F. and Neneng, I.M. (2016) ‘Analisa Potensi Erosi Pada Das Deli Sumatera Utara Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)’, Jurnal Ilmiah JURUTERA, 4(1), pp. 25–36.

Kadir, S., Badaruddin and Indrayatie, E.R. (2020) Pengelolaan Daerai Aliran Sungai. Pertama. Edited by S. Kadir, Badaruddin, and E.R. Indrayatie. Malang: IRDH (International Research and Development for Human Beings).

Oktasandi, B., Hisyam, E.S. and Gunawan, I. (2019) ‘Analisis Erosi Pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Pompong Kabupaten Bangka’, FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil), 7(2), pp. 70–84. Available at: https://doi.org/10.33019/fropil.v7i2.1625.

Peraturan Menteri Kehutanan RI (2009) ‘Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.32/Menhut-II/2009’, pp. 1–23.

Prawaka, F., Zakaria, A. and Tugiono, S. (2016) ‘Analisis Data Curah Hujan yang Hilang dengan Menggunakan Metode Normal Ratio, Inversed Square Distance, dan Rata-Rata Aljabar (Studi Kasus Curah Hujan Beberapa Stasiun Hujan Daerah Bandar Lampung)’, Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain, 4(3), pp. 2303–2314.

Soewandita, H. and Sudiana, N. (2018) ‘Aplikasi Teknologi Bioengineering Jebakan Sedimen Di Sub Das Citanduy Hulu’, Jurnal Air Indonesia, 5(1). Available at: https://doi.org/10.29122/jai.v5i1.2432.

Sugandi D., Somantri L., S.T.N. (2009) ‘Sistem Informasi Geografi ( Sig )’, Hand Out Sistem Informasi Geografis (SIG), p. 52.

Sulistyo, B. (2011) Pengaruh Erosivitas Hujan Yang Diperoleh Dari Rumus Yang Berbeda Terhadap Pemodelan Erosi Berbasis Raster (Studi Kasus di DAS Merawu, Banjarnegara, JAwa Tengah), AGRITECH.

Triatmodjo, B. (2008) Hidrologi Terapan. Edisi Pert, Beta Offset. Edisi Pert. Edited by B. Triatmodjo. Yogyakarta: Beta Offset Yogyakarta.

Universitas Brawijaya (2002) ‘Landasan Teori DAS’, Jurnal Teknik Sipil, pp. 7–48.




DOI: https://doi.org/10.37058/aks.v6i1.11845

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal ini terindeks oleh: