ANALISIS CURAH HUJAN PENYEBAB BANJIR BANDANG DI UJUNG BERUNG, BANDUNG
Abstract
Banjir bandang di Ujungberung terjadi sebanyak 3 kali selama tahun 2019. Kejadian banjir ini terjadi pada sungai yang sama. Kejadian banjir tersebut disebabkan oleh hujan yang sangat tinggi di hulu sungai yang sudah padat pemukiman. Kejadian hujan yang menyebabkan banjir bandang tersebut memiliki tingkat probabilitas yang sangat tinggi sampai dengan kecil, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis yang telah dilakukan. Kejadian banjir bandang yang pertama disebabkan oleh hujan dengan periode ulang 88 tahun, kejadian banjir bandang ke dua tidak terindetifikasi, dan kejadian banjir bandang ketiga memiliki kala ulang sekitar 25 tahun. Analisis tersebut berdasarkan pada kejadian hujan sesuai dengan durasi hujannya, namun jika dilakukan analisis berdasarkan kejadian hujan harian, maka kejadian banjir bandang pertama disebabkan oleh hujan dengan kala ulang 30 tahunan, kejadian banjir bandang ke dua disebabkan oleh hujan kala ulang 3 tahunan, dan banjir bandang ketiga disebabkan oleh hujan kala ulang 5 tahun.
Â
Kata kunci: banjir bandang, analisis frekuensi, lengkung intensitas, banjir di hulu sungai.
Full Text:
PDFReferences
Barredo, J.I., 2007. Major flood disasters in Europe: 1950–2005. Nat Hazards 42:125–148.
COMET, 2011. Flash Flood Processes. University Corporation for Atmospheric Research. All Rights Reserved. http://kejian1.cmatc.cn/vod/comet/hydro/flash_flood/navmenu.php_tab_1_page_1.1.0.htm.
Hall, A.J., 1981. Flash Flood Forecasting. Operational Hydrology Report No 18. World Meteorological Organization.
Bryndal, T., 2015. Local flash floods in Central Europe: a case study of Poland. Nor Geogr Tidsskr Nor J Geogr 69(5):288–298. doi:10.1080/00291951.2015.1072242.
Bryndal, T., 2014. A method for identification of small Carpathian catchments more prone to flash flood generation. Based on the example of south-
eastern part of the Polish Carpathians. Carpath J Earth Environ Sci 9(3):109–122.
Gaume, E.; Bain, V.; Bernardara, P.; Newinger, O., 2009. A compilation of data on European flash floods. J Hydrol 367(1–2):70–78.
Creutin, J.D dan Borga, M., 2003. Radar hydrology modifies the monitoring of flash-flood hazard. Hydrol Process 17:1453–1456.
Bell F.C., 1969. Generalized rainfall-duration-frequency relationships. Proc ASCE, 95, HY1,3 11-327.
Manley, R.E., 1992. Bell’s Formula-A Reapprasial. Joumèes hydrologiques - Orstom - September 1992.
Standar Nasional Indonesia (SNI), 2016. Tata Cara Perhitungan Debit Banjir. Badan Standar Nasional.
DOI: https://doi.org/10.37058/aks.v2i2.2760
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal ini terindeks oleh: