Abstract
Gunung Kencana sebagai tempat kewedanaan pemerintahan Hindia Belanda dan merupakan bagian dari wilayah Parung Kujang yaitu bagian dari Onderdistrik diberlakukan sejak tahun 1828 oleh peraturan Statsblad no 81, dengan demikian dibangunlah sekolah Rakyat. Pendidikan memberikan sedikit pemahaman mengenai bahasa Belanda, pengetahuan tentang berladang dan pengetahuan lainnya. Semangat bersekolah ditunjukkan oleh para siswa yang berdatangan dari berbagai pelosok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap yang berurutan. heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Pada awal abad ke-20, Belanda menerapkan sebuah politik yang disebut politik Etis yang digunakan oleh Belanda sebagai politik balas budi untuk membalas kebaikan yang dilakukan masyarakat kepada pihak Belanda saat tanam paksa sekaligus memperkuat kedudukan Belanda di wilayahnya dan politik etis sendiri memiliki tiga sektor tujuan yaitu emigrasi, pendidikan dan irigasi. Pada masa kependudukan Belanda di wilayah yang jauh dari Gunung Kencana tetap terkena imbasnya pada saat masa kependudukan Belanda yang saat itu masyarakatnya bermata pencarian sebagai petani. Penerapan politik etis membuat lahirnya sebuah sekolah salah satunya yang berada di daerah pedesaan yang menjadi salah satu tujuan dari politik etis dari bidang pendidikan dan sekolah tersebut disebut sebagai sekolah desa, atas dasar perintah. Perkembangan pendidikan pada wilayah Gunung Kencana sangat terpengaruh akibat faktor sosial dan ekonomi keberadaan jarak sekolah yang jauh serta berbagai pendukung lainnya yang belum memadai yang pada akhirnya sangat sedikit dari mereka dapat lulus dari sekolah tersebut yang berasal dari wilayah jauh.
Keywords
Abstract Gunung Kencana as
References
Depdiknas. 1996. Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Gottschalk, Louis. 2008.Mengerti Sejarah, terj. Nugroho Notosusanto. Jakarta: UI Press.
Lubis, Lubis H., dkk. 2006. Sejarah Kabupaten Lebak. Lebak: Pemerintah Kabupaten Lebak
___________. 2004. Banten dalam pergumulan Sejarah. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia
Michrob, Halwany dan Mudjahid Chudari. 1993. Catatan masa lalu Banten. Serang: Saudara
Mudyahardjo, Redja. 2014. Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal tentang dasar-dasar pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers
Nasution,S.1983. Sejarah Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Notosusanto, Nugroho. 1971. Norma-norma Dasar Penelitian dan Penulisan Sedjarah. Jakarta: Departemen Pertahanan
Suradi, dkk. 1986. Sejarah Pemikiran Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan
Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Nara sumber :
Nama : Ardamin
Usia : (85 Tahun)
Nama : Muhammad
Usia : (91 Tahun)
Pekerjaan : pesuruh di kewadanaan Parung Kujang
Nama : Satibi
Usia : (87 Tahun)
Pekerjaan : Petani
Nama : Anda
Usia : (89 Tahun)
Pekerjaan : Petani