Pengaruh Pesisir Utara Jawa terhadap Aktivitas Perniagaan Kerajaan Demak Abad Ke-15 Hingga Ke-17 M

Vinda Regita Cahyani

Abstract


Demak merupakan kerajaan bercorak Islam pertama di Pulau Jawa yang berdiri sekitar akhir abad ke-15 M dibawah pimpinan Raden Patah. Letak geografis Kerajaan Demak sangatlah strategis, yaitu berada di tepi selat antara Pulau Muria dan Pesisir Utara Jawa. Hal tersebut menjadikan Demak mengalami perkembangan yang pesat dalam aktivitas politik, ekonomi, dan budaya. Penulisan ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh Pesisir Utara Jawa terhadap aktivitas perniagaan Kerajaan Demak abad ke-15 hingga ke-17 M menggunakan pendekatan geohistori. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode sejarah yang terdiri dari lima tahapan yaitu, pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Letak Kerajaan Demak yang berada di pesisir membuat kerajaan ini bergerak pada sektor maritim. Hal tersebut menjadikan sistem mata pencaharian mayoritas masyarakat bertumpu pada kegiatan perniagaan. Perkembangan perniagaan Kerajaan Demak didukung dengan letak pelabuhan yang strategis serta memiliki bahan komoditi agraris melimpah. Sehingga lingkungan Kerajaan Demak memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil budaya masyarakat Demak pada saat itu.


Keywords


Pesisir Utara Jawa; Perniagaan; Kerajaan Demak

Full Text:

PDF

References


Daljoeni, N. (1992). Geografi Kesejarahan II: Indonesia (Cetakan II). Bandung: Alumni.

Effendi, R. (2020). Geografi dan Ilmu Sejarah-Deskripsi Geohistori untuk Ilmu Bantu Sejarah. Banjarmasin: Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat.

Fadhilah, N. (2020). Jejak Peradaban dan Hukum Islam Masa Kerajaan Demak. Jurnal Syari’ah Dan Hukum, 2(1), 33–46.

Fatimah, N., & Taufiq, M. (2021). Vitalitas Pelabuhan Juwana Sebagai Proses Perdagangan dan Islamisasi abad XVI-XVII. FIHROS: Jurnal Sejarah dan Budaya, 5(1), 26–38.

Harnoko, D. (2016). Menelusuri Jejak Sejarah Maritim di Pantai Utara Jawa Tengah. Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya.

Hendro, E. P. (1995). Kajian Sosio-Ekologis Mengenai Pusat Kerajaan Demak. Berkala Arkeologi, 15(3), 47–59. https://doi.org/10.30883/jba.v15i3.670

Kuntowijoyo. (2003). Metodologi Sejarah (Ed. 2). Yogyakarta: Tiara Wacana.

Nada, A. Q. (2022). Konflik Kerajaan Majapahit dan Kesultanan Demak pada Abad 14-16 M Menurut Babad Demak. Skripsi diterbitkan. Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.

Ngationo, A. (2018). Peranan Raden Patah dalam Mengembangkan Kerajaan Demak pada Tahun 1478-1518. Kalpataru: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 4(1), 17. https://doi.org/10.31851/kalpataru.v4i1.2445

Pianto, H. A. (2017). Keraton Demak Bintoro Membangun Tradisi Islam Maritim di Nusantara. SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora, 3(1), 18–26. https://doi.org/10.30738/sosio.v3i1.1521

Poesponegoro, M. D., & Notosusanto, N. (2009). Sejarah Nasional Indonesia III: Zaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam dI Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Putri, Z. (2021). Sejarah Kesultanan Demak: Dari Raden Fatah Sampai Arya Penangsang. Jurnal Tamaddun : Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam, 9(1). https://doi.org/10.24235/tamaddun.v9i1.8082

Rahardjo, S., & Ramelan, W. D. (1997). Kota Demak sebagai Bandar Dagang di jalur Sutra (II). Jakarta: CV Putra Sejati Jaya.

Sari, S. E., & Hudaidah. (2021). Masa Kepemimpinan Raden Fatah Tahun1478-1518. Journal of Sciences & Humanities Estoria, 2(1), 191–208. https://doi.org/10.30998/je.v2i1.596

Soekmono. (1988). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1. Kanisius.

Susilo, A., & Wulansari, R. (2019). Peran Raden Fatah Dalam Islamisasi di Kesultanan Demak Tahun 1478–1518. Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam, 19(1), 14. https://doi.org/10.19109/tamaddun.v19i1.3401

Tundjung, T., & Hidayat, A. (2018). Politik Dinasti: Dalam Perspektif Ekonomi dari Kerajaan Demak. Alur Sejarah: Jurna; Pendidikan Sejarah, 1(2), 1–13.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal ini terindeks oleh: