PERISTIWA MANDOR 28 JUNI 1944 DI KALIMANTAN BARAT: SUATU PEMBUNUHAN MASSAL DI MASA PENDUDUK JEPANG

Muhammad Rikaz Prabowo

Abstract


Peristiwa Mandor pada 28 Juni 1944 yang terjadi di Kalimantan Barat pada masa pendudukan Jepang merupakan bagian dari sejarah kelam bangsa ini, dimana ribuan rakyat tidak berdosa dibantai secara keji oleh tentara Dai Nippon. Pembantaian ini menyisir seluruh lapisan masyarakat mulai dari keluarga kesultanan, kaum cerdik pandai, hingga rakyat biasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Awal pendudukan Jepang di Kalimantan Barat, (2) Pecahnya Peristiwa Mandor 28 Juni 1944, (3) Dampak Peristiwa Mandor 28 Juni 1944. Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis yaitu: (1) Pemilihan Topik, (2) Heuristik, (3) Verifikasi, (4) Interpretasi, (5) Historiografi. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, tentara Jepang mulai memasuki Pontianak pada 2 Februari 1942 dan disambut dengan baik. Jepang melakukan mobilisasi terhadap rakyat untuk kepentingan perang mereka, seperti pengerahan pemuda, pengenalan budaya Jepang dan kewajiban kerja bakti. Akan tetapi semakin lama rakyat merasa antipati karena sikap kejam tentara Jepang, serta kondisi hidup yang semakin sulit pada waktu itu. Kedua, Peristiwa Mandor terjadi karena kecurigaan dan kekhawatiran Jepang akan adanya aksi perlawanan rakyat. Kabar ini hanyalah isu dan seakan dibuat-dibuat. Jepang melakukan pembersihan sebagai upaya pencegahan mulai dari Oktober 1943 hingga 28 Juni 1944. Jumlah korban secara resmi menurut pemerintah Kalimantan Barat ialah 21.037 jiwa. Ketiga, dampak Peristiwa Mandor antara lain hilangnya generasi cerdik pandai, terpelajar, hingga tokoh politik yang dapat menjadi modal untuk membangun Kalimantan Barat. Selain itu dua belas pemimpin swapraja/kesultanan juga gugur dan menyebabkan keguncangan pemerintahannya. Kekejaman Jepang terhadap rakyat juga memantik perlawanan etno-gerilya Suku Dayak di seluruh penjuru Kalimantan Barat.

Keywords


Borneo Shinbun, Kalimantan Barat, Mandor, Tokkeitai,

Full Text:

PDF 26-37

References


Ahmad, Ya, dkk. 1984. Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Kalimantan Barat, Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Aju. 2017. Kalimantan Barat: Lintasan Sejarah dan Pembangunan dari Era Kolonial Belanda-Tahun 2013, Pontianak. Derwati Press

Herianto, Amanah Hijriah. 2017. Sejarah Kerajaan Sanggau, Pontianak: , Balai Bahasa Kalimantan Barat

Kuntowijoyo, 2013. Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Tiara Wacana

Matanasi, Petrik. 2011. Sejarah Tentara: Munculnya Bibit-bibit Militer di Indonesia Masa Hindia Belanda sampai Awal Kemerdekaan Indonesia, Yogyakarta Penerbit Narasi.

Prabowo, Rikaz. 2018. Revolusi Oktober 1946 di Kalimantan Barat, Pontianak: Enggang Media

Soedarto, dkk. 1979.Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Kalimantan Barat, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Superman, 2017. Peristiwa Mangkok Merah di Kalimantan Barat Tahun 1967. Jurnal Historia, 5 (1), hlm. 8.

Tanasaldy, Taufiq. 2014. Regime Change and Ethnic Politics in Indonesia: Dayak Politics of West Kalimantan, Leiden: KITLV

Umar, R.M, dkk. 2017. Melacak Jejak Sejarah Kalimantan Barat, Pontianak: C.V Derwati

Usman, Syafaruddin, Isnawati Din. 2009. Peristiwa Mandor Berdarah: Eksekusi Massal 28 Juni 1944 oleh Jepang, Yogyakarta: Media Pressindo.

Yanis, M. 1982. Kapal Terbang Sembilan: Kisah Pendudukan Jepang di Kalimantan Barat, Pontianak: Yayasan Panca Bhakti.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


BIHARI is Indexed by

Indeks Google ScholarGaruda