PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN KAWASAN KONSERVASI HUTAN DI GUNUNG GALUNGGUNG KABUPATEN TASIKMALAYA
Abstract
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Pemerintah menetapkan hutan berdasarkan fungsi pokok atas: Hutan konservasi, hutan lindung, dan hutan produksi. Gunung Galunggung salah satu gunungapi aktif tipe A berlokasi di sebelah barat laut Kota Tasikmalaya. Konservasi Hutan kawasan Gunung Galunggung sangat diperlukan mengingat perkembangan Kota yang semakin luas, sehingga hutan/bukit-bukit yang semula adalah kawasan hutan yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau sudah banyak berkurang, terutama di kawasan sepanjang aliran lava gunung galunggung yang mengarah ke Kota Tasikmalaya. Salah satu penyebabnya adalah pemukiman masyarakat yang semakin padat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik survey. Teknik pengumpulan data yang digunakan: survey lapangan (field study), wawancara (interview), studi dokumentasi, studi literatur. Teknik analisis data yang dilakukan menggunakan skala likert yang dihitung dengan analisis diskriminan. Jenis partisipasi yang disumbangkan oleh masyarakat di kawasan hutan konservasi Gunung Galunggung; a) partisipasi buah pikiran/ide, b) partisipasi tenaga, c) partisipasi harta benda, d) partisipasi keterampilan dan kemahiran dan e) partisipasi sosial. Bentuk partisipasi masyarakat dalam koservasi kawasan hutan di Gunung Galunggung; a) partisipasi aktif, b) partisipasi pasif. Faktor-faktor geografis yang menjadi acuan pentingnya konservasi hutan di kawasan Gunungapi Galunggung adalah: a) habitat, b) pertimbangan wilayah, c) faktor fisik dan manusia, dan d) nilai ekonomi.
Â
Kata Kunci: partisipasi masyarakat, pelestarian, konservasi hutan, Gunung GalunggungFull Text:
PDF 1-15References
Ambarjaya. dan Juwita, Debby. (2008). Gunung di Indonesia. Bandung: CV. Mitra Sarana.
Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana, Letusan Gunung Api, (2011). http://bnpb.go.id/website, [online] update: 30 September 2013.
BAKORNAS PB. (2007). Pengenalan Karakteristik Bencana Dan Upaya Mitigasinya Di Indonesia. Jakarta Pusat: Direktorat Mitigasi.
Katili, J.A. dan Sudrajat, A. (1983). The 1982-1983 Galunggung Eruption. Jakarta: Departement of Mines and Energy.
Katili, J.A. dan Sudrajat, A. Dan Kusumadinata, K (1986). Letusan Galunggung 1982-1983. Kumpulan Makalah Hasil Penelitian.
Kecamatan Sukaratu Dalam Angka, 2015. Tasikmalaya: Kantor Kecamatan Sukaratu.
Kusumosubroto, Haryono. (2013). Aliran Debris & Lahar. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nasution, S. (2009). Metode Research (penelitian ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara.
Sastropoetro, Santoso. (1988). Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional. Bandung: PT. Alumni.
Sumaatmadja, Nursid. (1988). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung: Alumni.
Sumekto, Didik Rinan. (2010). Seminar Nasinal: Pengembangan Kawasan Merapi. Yogyakarta: DPPM UII.
Ahman Sya. (2004). Bukit Sepuluh Ribu Tasikmalaya. Tasikmalaya : CV. Gadjah Poleng.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Â