Analisis Wacana Siliwangi dan Pengembangan Ilmu Sosial Relevan

Randi Muchariman, Nisa Khoerunisa

Abstract


Kajian tentang Siliwangi telah banyak dilakukan namun tidak dalam upaya untuk memberikan satu pengaruh yang penting bagi pengembangan ilmu sosial relevan. Menggunakan analisis wacana yang didasari oleh teori fungsional bahasa, kajian ini telah menunjukan tujuan penggunaan wacana Siliwangi dalam setiap konteks sosial budayanya. Hal ini menjadi dasar penting bagi produksi wacana Siliwangi yang lebih relevan. Analisis terhadap diskursus Siliwangi menunjukan tiga tatanan wacana. Pertama mengenai perdebatan apakah sosok Siliwangi itu ada, siapa dan apa yang telah dilakukannya. Kedua, mengenai proses produksi, distribusi, dan konsumsi wacana Siliwangi untuk tujuan kewibawaan Bupati di masa Kolonial Hindia Belanda. Ketiga, dengan mengaitkan kepada silih asah, silih asih, silih asuh, menjadi konsep yang dipergunakan untuk berbagai kepentingan dengan asumsi sebagai kearifan lokal. Berdasarkan temuan tersebut, tulisan ini ingin menunjukan karakter khas dari diskursus Siliwangi dalam konteks sosial politik Priangan. Kesimpulan dari proses itu adalah sebuah rumusan tentang ontologi manusia sunda yang ditunjukan oleh tatanan wacana Siliwangi serta arah yang memungkinkan dapat dikembangkan dengan penekanan pada analisis ilmu sosial relevan dalam interaksi antara paradigma pra Islam, Islam, dan Barat.

Keywords


Analisis Wacana Siliwangi, Manusia Sunda, Ilmu Sosial Relevan, Paradigma

References


DAFTAR PUSTAKA

Aam, M. (2015). Local Wisdom in the Expressions of Sundanese Traditional In Kuta Village, Ciamis District. Patanjala, 7, 295–310.

Alatas, S. F. (2010). Diskurus Alternatif Dalam Ilmu Sosial ASIA Tanggapan Terhadap Eurosentrisme. Mizan Media Utama.

Danasasmita, Saleh. Ayatrohaedi. Wartini, Tien. Darsa, Undang Ahmad (ed). (1987). Sanghyang Siksakandang Karesian. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bandung

Fairclough, N. (1995). Critical Discourse Analysis. Longman Group.

Gloria. (2020). Konsep Ilmu Sosial Barat Tidak Relevan di Abad Ke-21No Title. Universitas Gajah Mada. https://www.ugm.ac.id/id/berita/19936-konsep-ilmu-sosial-barat-tidak-relevan-di-abad-ke-21

Haliday, M.A.K & Hasan, R. (1992). Bahasa, Konteks dan teks. Gajah Mada University Perss.

Hilmiana. (2009). Pengaruh Perilaku Budaya Sunda dan kepemimpinan Serta Orientasi gender Terhadap Etos Kerja Di Lingkungan Bisnis perbankan Kotamdya Bandung. Universitas Katholik Parahyangan.

Isnendes, R. (2005). Semiotika Siliwangi pada Masyarakat Sunda. Dalam Jurnal Bahasa & Sastra, 5(2), 71–80. shorturl.at/EKNV0

Lubis,Dr. Nina H.(1998).Kehidupan Kaum Menak Priangan 1800-1942.Pusat Informasi Kebudayaan Sunda.Bandung.

Martanto, U. (2012). Matinya Ilmu Sosial di Indonesia: Indigenisasi Reflektif-Emansipatif. Jurnal Politik Indonesia, 1(Nomor 1).

Muhsin, M.-. (2012). Pajajaran dan Siliwangi dalam Lirik Tembang Sunda. Panggung, 22(2), 139–146. https://doi.org/10.26742/panggung.v22i2.56

Nugroho, Y. An. (2017). Mencari Prabu SIliwangi. Historia. http://www.jstor.org/stable/20071504

Phillips, Marieanne W. Jorgensen dan Louise J. (2007). Analisis Wacana ; Teori dan Metode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rahmah, S. A. (2020). Implementasi Kearifan Lokal Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh, Silih Wawangi, Silih Wawangi, Silih Wawangi Dalam Membentuk Karakter Peserta Didik. Sosietas, 10(1), 791–800. https://doi.org/10.17509/sosietas.v10i1.26008

Saleh, F., -, S., & -, L. (2013). Makna “Silas†Menurut Kearifan Budaya Sunda Perspektif Filsafat Nilai: Relevansinya Bagi Pemberdayaan Masyarakat Miskin. Sosiohumaniora, 15(2), 178. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v15i2.5745

Sunarto. Tessier. Sukanda, Viviane (ed). ( 1983). Cariosan Prabu Silihwangi. Lembaga Penelitian Prancis Untuk Timur Jauh. Bandung.

Wessing, R. (1993). A Change in the Forest: Myth and History in West Java. Journal of Southeast Asian Studies, 24. http://www.jstor.org/stable/20071504

Wisudo, Bamang & Permanasari, I. (2006). Ilmuwan Sosial Tidak Terlahirkan Lagi. Kompas. http://lipi.go.id/berita/ilmuwan-sosial-tidak-terlahirkan-lagi-/1192#:~:text=Nama-nama besar ilmuwan sosial,Sartono Kartodirdjo%2C dan Miriam Budiardjo.

Zed, M. (2017). Konstruksi Historis Ilmu Sosial Indonesia dalam Perpektif Komparatif. In I. & A. T. Kleden (Ed.), Paradigma Ilmu Pengetahuan dan Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora di Indonesia (cetakan pe, pp. 193–220). LIPI Press.




DOI: https://doi.org/10.37058/jipp.v8i1.4189

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Randi Muchariman, Nisa Khoerunisa



JIPP is Indexed by

 Google Scholar Google Scholar

 

View My Stats