Demokrasi dalam Pandangan Zainal Abidin Ahmad

Ahmad Sabiq, Syah Firdaus

Abstract


Pandangan Zainal Abidin Ahmad tentang demokrasi tampak dipengaruhi oleh ide demokrasi parlementer Barat dan sekaligus prinsip-prinsip ajaran Islam. Terkait dengan Islam ia berpandangan bahwa Islam adalah agama demokratis bahkan merupakan pionir dari demokrasi parlementer. Pemikiran politiknya pada masa itu relatif radikal dan menempatkannya di luar arus utama teori politik Islam yang ada. Pertama, ia sepenuhnya menerima kedaulatan rakyat sementara banyak pemikir lain yang masih mempertahankan pentingnya kedaulatan Tuhan. Kedua, ia menawarkan syarat yang sederhana untuk menjadi wakil rakyat. Ketiga, ia mengkritisi konsep perbedaan warga Negara dalam dzimmi dan non dzimmi serta menginterpretasikannya dalam cara berfikir baru yang lebih egaliter dan demokratis.

Keywords


Demokrasi; Parlementer; pemikiran politik Islam;

References


Abdillah, Masykuri. 1999. Demokrasi di Persimpangan Makna. Yogyakarta:

Tiara Wacana.

Ahmad, Zainal Abidin. 1952. Islam dan Parlementarisme. Jakarta: Pustaka

Antara.

Assyaukanie, Luthfi. 2004. Democracy and the Islamic State: Muslim

Arguments for Political Change in Indonesia. The Copenhogen Journal

of Asian Studies. 20. 32-46.

Feith, Herbeth & Lance Castle. 1988. Pemikiran Politik Indonesia: 19451965.

Jakarta : LP3ES.

Haris, Syamsuddin. 1994. Demokrasi di Indonesia, Gagasan dan

Pengalaman. Jakarta: LP3ES.

Maarif, Ahmad Syafii.1996. Islam dan Masalah Kenegaraan. Jakarta:

LP3ES.




DOI: https://doi.org/10.37058/jipp.v1i2.2262

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Ahmad Sabiq, Syah Firdaus



JIPP is Indexed by

 Google Scholar Google Scholar

 

View My Stats