Oligarki Dan Praktik Rent Seeking Pasca Pemekaran Tasikmalaya

Mohammad Ali Andrias

Abstract


Penelitian ini mengungkapkan tentang kepentingan ekonomi-politik pengusaha lokal yang menggantungkan kepentingan bisnisnya pada proyek-proyek yang diberikan pemerintah pasca pemekaran Tasikmalaya. Relasi bisnis-politik dengan pemerintah saling berkolaborasi untuk memanfaatkan dinamika politik desentralisasi, untuk mencari peluang mengakumulasi dan mempertahankan kekayaannya di Tasikmalaya. Pemburu rente ini berupaya keras mendapatkan selisih keuntungan besar dari “kebaikan hati†pemerintah, dari hasil anggaran yang sudah dikeluarkan untuk berbagai jenis proyek pembangunan yang diaturnya. Dengan menyerahkan sumberdayanya, menawarkan proteksi, dan mendapatkan keuntungan yang besar antara pelaku rente dengan elit-elit yang ada di pemerintahan


References


Agustino, Leo. (2011). Sisi Gelap Otonomi Daerah : Sisi Gelap Desentralisasi di Indonesia Berbanding Era Sentralisasi. Bandung : Widya Padjajaran.

Agustino, Leo dan Mohammad Agus Yusoff. (2010). Politik Lokal di Indonesia : Dari Otokratik ke Reformasi Politik. Ilmu Politik. Edisi 21 : 9-30.

Agustino, Leo. (2010). Dinasti Politik Pasca-Otonomi Orde Baru : Pengalaman Banten. Prisma. 29 (3) : 102-116.

Aminah, Siti. (2014). Kuasa Negara Pada Ranah Politik Lokal. Jakarta : Prenamedia Group.

Arifin, Anwar. (2015). Perspektif Ilmu Politik. Jakarta : Rajawali Press.

Aspinall, Edward. (2013). Kemenangan Modal ?, Politik Kelas dan Demokratisasi Indonesia. Prisma. 32 (1) : 20-34.

Aspinall, Edward dan Ward Berenschot. (2019). Democracy for Sale : Pemilihan Umum, Klientilisme, dan Negara di Indonesia. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Aziz, Abdul. (2015). Memahami Fenomena Sosial Melalui Studi Kasus. Dalam Burhan Bungin Burhan (ed). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Rajagrafindo Indonesia.

Bayo, Longgina Novadona, Purwo Santoso, dan Willy Purna Samadhi. (2018). Rezim Lokal di Indonesia, Memaknai Ulang Demokrasi Kita. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia dan PolGov Fisipol UGM.

Bayo, Longgina Novanda dan Willy Purna Samadhi. (2018). Pendahuluan: Melacak Ragam dan Rezim Lokal di Indonesia. Dalam Longgina Novanda Bayo (et al) Rezim Lokal di Indonesia: Memaknai Ulang Demokrasi Kita. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia dan PolGov Fisipol UGM.

Bhagwati, J.N. (1982). The Welfare Consequences of Directly-Unproductive Profit Seeking (DUP) Lobbying Activities : Prince Versus Quantity Distortions. Journal of International Economics, 13 (1-2): 33-44.

Chalik, Abdul. (2017). Pertarungan Elite dalam Politik Lokal. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Creswell, John W. (2015). Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Terjemahan Ahmad Fawaid. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Djani, Luky dan Putut A Saputro. (2013). Membaca Relasi Negara dan Kapital di Tingkat Lokal: Sebuah Tawaran Kerangka Analisis. Prisma, 32 (1): 107-120.

Fortuna, Dewi. (2009). Demokrasi Lokal: Peran Aktor Dalam Mendorong dan Menghambat Demokratisasi. Dalam Siti Zuhro (ed). Peran Aktor Dalam Demokratisasi. R. Siti Zuhro (ed). Yogyakarta : Penerbit Ombak.

Ford, Michele dan Pepinsky, T. (2014). Melampui Oligarki ?, Bahasan Kritik Kekuasaan Politik dan Kesenjangan Ekonomi di Indonesia. Prisma, 33 (1): 3-10.

Gunawan, Iwan. (2013). Metode Penelitian Kualitatif, Teori dan Praktek. Jakarta : Bumi Aksara.

Gunawan, Hendra. (2007). Konflik Politik Pasca Pemekaran Wilayah Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya Tahun 2001. Skripsi. Purwokerto : Program Studi Ilmu Politik. Fakulitas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Jenderal Soedirman.

Halim, Abd. (2014). Politik Lokal, Pola, Aktor, & Alur Dramatikalnya. Yogyakarta : LP2B.

Hadiz, Vedi R. (2005). Dinamika Kekuasaan: Ekonomi Politik Pasca Soeharto. Jakarta : LP3ES.

Hadiz, Vedi R dan Robinson, R. (2004). Reorganizing Power in Indonesia: The Political Oligarchy in an Age of Market. London: Routledge.

Hadiz, Vedi R. (2010). Localising Power in Post Authoritarian Indonesia: A Southeast Asian Perspective. California: Stanford University Press.

Hadiz, Vedi R dan Robinson, R. (2014). Ekonomi Politik Oligarki dan Pengorganisasian Kembali Kekuasaan di Indonesia. Prisma, 33 (1): 35-56.

Hadiz, Vedi R. (2013). The Rise of Capital dan Keniscayaan Ekonomi-Politik. Prisma, 32 (1): 3-19.

Hajad, Vellayati. (2018). Oligark Sebagai Rent Seeker: Haruskah ?. Public Policy, 3 (1): 27-37.

Haryanto. (2005). Kekuasaan Elit : Suatu Bahasan Pengantar. Yogyakarta: Program Pascasarjana (S2) Politik Lokal dan Otonomi Daerah, Universitas Gadjah Mada.

Haryanto. (2018) Rezim Lokal Pontianak: Upaya Kelompok-Kelompok Etnis Memperebutkan Negaraâ€. dalam Longgina Novanda Bayo (et al). Rezim Lokal di Indonesia: Memaknai Ulang Demokrasi Kita. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia dan PolGov Fisipol UGM.

Hidayat, Syarif. (2007). Shadow State ..? Bisnis dan Politik di Provinsi Banten. Dalam Henk Schulte Nordholt dan Gerry Van Klinken (ed). Politik Lokal di Indonesia. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Hidayat, Syarif. (2010). Mengurai Peristiwa-Merentas Karsa: Refleksi Satu Dasawarsa Reformasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Prisma, 29 (3): 3-22.

Hutabarat, Melvin Perjuangan. (2012). Fenomena Orang Kuat Lokal di Indonesia Era Desentralisasi, Studi Kasus Tentang Dinamika Kekuasaan Zulkifli Nurdin di Jambi. Tesis. Jakarta : Program Pascasarjana Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

Kacung, Maridjan. (2006). Demokratisasi di Daerah- Pelajaran dari Pilkada Secara Langsung. Surabaya: Pustaka Eureka dan PusDeHAM.

Keller, Suzanne. (1984). Penguasa dan Kelompok Elit. Jakarta: CV Rajawali.

Kunio, Yoshihara. (1990). Kapitalisme Semu Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES.

Migdal, Joe S. (1988). Strong Societies and Weak State: State-Society Relations and State Capabilities in The World. Princenton: Princenton University Press.

Migdal. Joe S. (2001). State in Society: Studying How States and Societies Transform and Constitute One Another. Cambridge: Cambridge University Press.

Minan, Khoirul. (2015). Sinergi Local Strongman: Pengusaha dan Tokoh Agama Dalam Pemilihan Legislatif 2014 Di Demak. Skripsi. Yogyakarta: Siyasah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Moleng, Lexy J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung : PT Rosda Karya.

Montolulu, Thalia Anjella Sarah. (2017). Kewenangan Pemerintahan Daerah Dalam Pengelolaan Pertambangan Bahan Galian C Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Lex Privatium, 5 (9) : 23-31. Melalui

Muhaimin, Yahya A. (1991). Bisnis dan Politik: Kebijaksanaan Ekonomi Indonesia 1950-1980. Jakarta: LP3ES.

Nordholt, Schulte Henk dan Gerry Van Klinken. (2007). Politik Lokal di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Kerjasama KITLV Press Leiden.

Rahmawati, Desi. (2017). Flawed Democracy in The Rent Seeker Hands. Yogyakarta: PolGov. FISIPOL Universitas Gadjah Mada.

Rahmawati, Desi. (2015). Demokrasi dalam Genggaman Para Pemburu Rente. Ilmu Pemerintahan UNDIP. 1 (2): 86-120.

Robinson. Richard. (2012). Soeharto & Bangkitnya Kapitalisme Indonesia. Terjemahan Harsutejo. Jakarta: Komunitas Bambu.

Robinson, Richard dan Vedi R Hadiz. (2004). Reorganizing Power in Indonesia: The Politics of Oligarchy in Age of Markets. London: Routledge Curzon.

Rozaki, Abdur. (2016). Islam, Oligarki & Perlawanan Sosial. Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga.

Santoso, Purwo, dkk. (2018). Kecerdikan Rezim Lokal Menyikapi Konsentrasi Uang: Transformasi Paternalisme Menjadi Oligarkhi. Dalam Longgina Novanda Bayo (et al). Rezim Lokal di Indonesia: Memaknai Ulang Demokrasi Kita. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia dan PolGov Fisipol UGM.

Surbakti, Ramlan. (2010). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: CV Prima Grafika.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suyatna, Hempri. (2013). Dominasi Elite Lokal dalam Arena Pengembangan Industri Kecil di Era Desentralisasiâ€. Prisma, 32 (1): 96-106.

Sulaeman, Okeu Ahmad dan Dodi Widiayanto. (2012). Kajian Pemanfaatan Terminal Indhiang Terkait Dengan Kebijakan Pengembangan Wilayah Kota Tasikmalaya. Jurnal Bumi Indonesia, 1 (1) 2012.

Sidel, John T. (2005). Bossism dan Demokratisasi di Filipina, Thailand, dan Indonesia (Menuju Kerangka Analisis Baru Tentang “Orang Kuat Lokalâ€). Dalam John Harris (et al) Politisasi Demokrasi: Politik Lokal Baru. Jakarta: Demos.

Sidel, John T. (1999). Capital, Coercion, and Crime: Bossism in The Philipines. Stanford: Standford University Press.

Winters, Jeffrey A. (2011). Oligarki. Terjamahan Zia Anshor. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Winters, Jeffrey A. (2014). Oligarki dan Demokrasi di Indonesia. Prisma, 33 (1): 11-34.

Yustika, A.E. (2014). Ekonomi Politik: Kajian Teoritis dan Analisis Empiris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zuhro, R Siti. (2009). Peran Aktor Dalam Demokratisasi. Yogyakarta: Ombak.

Artikel dan Sumber Berita:

Antaranews.com. 2011. “Sejumlah Aset Kabupaten Tasikmalaya Akan Dijualâ€. Melalui

Bandung.bisnis.com. 2013. “Harga Tanah Sekitar Jalan Mangin Kota Tasik Naik Berlipatâ€. Melalui

Bandungnewsphoto.com. 2013. “Pemprov Jabar Anggarkan Rp 11,7 Miliar untuk Proyek Jembatan Mangin Tasikmalayaâ€. Melalui

Fuzianti. 2018. “Tasikmalaya : Persengketaan Aset Antara Pemerintah Kabupaten dan Kota. Melalui

Initasik.com.2017. “Walikota Tasik Geram Saat Singgung Bantuan Gubernur Rp 121 Miliarâ€. Melalui

Jabar.antaranews.com. 2011. “Pemkot Tasikmalaya Tandai Aset Sengketa Pemkab Tasikmalayaâ€. Melalui < https://jabar.antaranews.com/berita/30670/pemkot-tasikmalaya-tandai-aset-sengketa-pemkab-tasikmalaya >

Jabar.tribunnews.com. 2016. “Bertahun-tahun Pasar Indhiang Sepi Pembeliâ€. Melalui .

Kristiadi. 2016. “Pemda Loloskan Perusahaan Ilegal Raih Proyek Miliaranâ€. Melalui

Kompas.com. 2018. “Mantan Wali Kota Tasik : Dulu Zaman Saya Beli Gunung, Sekarang Habisâ€. Melalui .

Kompas.com. 2018. “Kota Tasikmalaya “Surga†Tambang Pasir Ilegalâ€. Melalui

Kompas.com. 2019. “Dinas ESDM Jabar Sebut Hanya 2 Perusahaan Galian Pasir Berizin di Kota Tasikmalayaâ€. Melalui

Kompas.com. 2019. “DPRD Kota Tasik Desak Pembelian Bukit Dianggarkan Lagi Untuk Cegah Galian C Ilegalâ€. Melalui

Koran.Tempo.co.id. 2006. “Kontraktor Proyek Mangin Terbukti Pinjam Empat Perusahaanâ€. Melalui

Pikiranrakyat.com. 2018. “Ancaman Hilangnya Sumber Air Mengintai Tasikmalaya. Melalui

Pikiranrakyat.com. 2018. “Galian Pasir Kian Marak, Lingkungan Kota Tasikmalaya Makin Rusakâ€. Melalui

Rizal, Asep. 2019. “13 Tahun Berjalan Akhirnya Proyek Jalan Mangin Diresmikan Walikota Tasikmalayaâ€. Melalui

Radartasikmalaya.com.2019. “Marak Galian Pasir di Jalan Mangin, Gabrutas Gugat Pemkot Tasik, DPRD, dan ESDM. Melalui

Radartasikmalaya.com. 2018. “Jalan Mangin Gelap, Rawan Begalâ€. Melalui

Radartasikmalaya.com. 2017. “Pemkot-Swasta Saingan Beli Bukit. Melalui

Tasikzone.com. 2016. “Berkat Kepiawaian Budi Yakinkan Provinsi Jalan Mangin Beresâ€. Melalui

Tasikplus. 2017. “H.M Yusuf Mengaku Tak Tahu Soal Sertifikat Penyerahan Asetâ€. Melalui

Tasikplus. 2011. “Peran Ganda Terminal Indhiangâ€. Melalui

Wartatasik.com. 2016. “Review Jelang Peresmian Jalan Manginâ€. Melalui

Wartasik.com. 2019. “Galian C Gunung Sinapeul ditutup GMBI, Dede : Zaman Syarif, Kota Tasik Masih Filosofi Seribu Bukit†Melalui




DOI: https://doi.org/10.37058/jipp.v5i1.2017

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Mohammad Ali Andrias



JIPP is Indexed by

 Google Scholar Google Scholar

 

View My Stats