Politik Identitas Kelompok Subaltern Pesantren Waria Al Fatah Kotagede Yogyakarta
Abstract
Terdapat Pesantren khusus waria yang bernama Pesantren Al Fatah yang terletak di Kotagede Yogyakarta. Politik identitas yang dimiliki waria sebagai kelompok subaltern mengharuskan waria di pesantren ini memiliki kebertahanan dari segala macam stigma negatif dan diskriminasi dalam kehidupan bermasyarakat, hal ini pun menjadi unik untuk diteliti karena tidak mudah dalam perjalanan pesantren maupun santri waria di dalamnya, adanya persoalan – persoalan dari beberapa lapisan masyarakat meneguhkan pesantren ini serta santri waria untuk bisa tetap bertahan untuk bisa mendapatkan hak sebagaimana manusia biasa lainnya. Dengan kehadiran pesantren khusus waria ini berpengaruh sedikit demi sedikit terhadap stigma waria khususnya di Yogyakarta, tentu faktor perilaku positif dengan mengangkat secara normatif nilai agama dan dapat membaurnya waria dengan masyarakat sekitar sangatlah berdampak besar. Namun tidak secara sepenuhnya berjalan dan tercapai karena masih adanya faktor yang mempengaruhi terutama di individu waria itu sendiri yang terkadang sulit untuk bekerjasama, hal ini tidak bisa dilepaskan dari faktor ekonomi serta pendidikan yang dimiliki oleh waria.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Aditya, Mohammad Rifan. (2014). Ketika Waria Menjadi Santri di Pondok Pesantren Waria Al-Fattah Jagalan Notoyudan Kota Gede Yogyakarta Studi Kasus Empat Santri Waria di Pondok Pesantren Waria Al-Fattah. Skripsi. Program Antropologi, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Alfaqi, Mifdal Zusron. (2015). Memahami Indonesia Melalui Prespektif Nasionalisme, Politik Identitas, Sera Solidaritas. Jurnal. Jurusan Pertahanan Nasional, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Ardi, Wigke Capri. (2010). Politik Subaltern: Pergulatan Identitas Gay. POLGOV UGM. Yogyakarta.
Bachri, Bahtiar. (2010). Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian Kualitatif. Jurnal. Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya.
Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar – Dasar Ilmu Politik. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Carrette, J.R. (2010). Agama Seksualitas Kebudayaan Esai Kuliah dan Wawancara Foucault. Ter.Indi Aunullah. Jalasutra. Yogyakarta.
Creswell, JW. (2013). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Edisi ketiga (terj). Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Fakih, Mansour. (2008). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Farhan, Nurul. (2014). Dinamika Pondok Pesantren Waria Al Fatah Di Dusun Notoyudan, Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta. Skripsi. Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.
Gunawan, Aditya Arif. (2016). Perlindungan Negara Terhadap Hak Atas Kebebasan Beragama Bagi Komunitas Waria (Studi Terhadap Pembubaran Pondok Pesantren Waria Al Fatah Senin – Kemis Kotagede Bantul Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
Habibi, Muhammad. (2017). Analisa Politik Identitas di Indonesia. Jurnal. FISIP Universitas Mulawarman. Samarinda.
Hartoyo dkk. (2014). Sesuai Kata Hati Kisah Perjuangan 7 Waria. Rehal Pustaka. Jakarta.
Husaini, Adian. (2015). LGBT di Indonesia Perkembangan dan Solusinya. Institute For The Study Of Islamic Thought And Civilizations (INSISTS). Jakarta.
Kartikaningdryani, Inestya. (2019). Heteronormativitas, Wacana LGBT dan Perjuangan Komunitas Waria Melawan Stigma. Jurnal. Pemikiran Sosiologi, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Latiefa, Umi. (2013). Pesantren Waria Dan Konstruksi Identitas (Studi tentang Waria dalam Membangun Identitasnya melalui Pesantren Waria Al Fatah Notoyudan, DIY). Skripsi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Listyani, Yulinda Nurul. (2015). Pembinaan Keagamaan Bagi Santri Waria Di Pesantren Al Fatah Kotagede Yogyakarta. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Maryanuntoro, Galih. (2016). Keberagamaan Santri Waria (Studi Kasus di Pondok Pesantren Waria Al Fatah Kotagede Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Perbandingan Agama, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.
Morton, Stephen. (2008). Gayatri Spivak: Etika, Subaltern dan Kritik Penalaran Postkolonial. Ter.Wiwin Indiarti. Pararaton. Yogyakarta.
Nadia, Zunly. (2005). Waria Laknat atau Kodrat. Marwa. Yogyakarta.
Nasrudin, Juhana dan Ahmad Ali Nurdin. (2018). Politik Identitas Dan Representasi Politik (Studi Kasus pada Pilkada DKI Periode 2018-2022). Jurnal. UIN Sunan Gunung Djati. Bandung.
Pamungkas, Arie Setyaningrum. (2005). Memetakan Lokasi Bagi Politik Identitas Dalam Wacana Politik Poskolonial. Jurnal. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Putra, Leonardus J. Politik Subaltern ‘Strategi Vinolia Wakijo Sebagai Aktor Intermediary Dalam Merepresentasikan Waria dan Pengakuan Atas Gender Ketiga. Jurnal. Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Rozi, Syafuan dkk. (2019): Politik Identitas: Probelematika dan Paradigma Solusi Keetnisan Versus Keindonesiaan di Aceh, Riau, Bali dan Papua. Bumi Aksara. Jakarta.
Sadewo, Galih Ari. (2017). Peran Pondok Pesantren Waria Al Fatah Dalam Membangun Citizenship Bagi Waria. Skripsi. Manajemen dan Kebijakan Publik FISIP Universitas Gadjah Mada.
Sugiyono. (2016). Metode Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.
Bestor, Victoria, Theodore C Bestro & Akiko Yamagata, ed (2011). Routledge Handbook of Japanese Culture and Society. Taylor & Francis. ISBN 978-1-136-73627-8 (dalam Wikipedia).
Widayanti, Titik. (2009). Politik Subaltern: Pergulatan Identitas Waria. POLGOV UGM. Yogyakarta.
“Sejarah Gerakan dan Perjuangan Hak – Hak LGBT di Indonesia†https://magdalene.co/story/sejarah-gerakan-dan-perjuangan-hak-hak-lgbt-di-indonesia (Online). [diakses pada 13 Februari 2020]. [Tersedia].
“Mengenal Sejarah PRIDE Month, Bulan Spesial Bagi Kelompok LGBTQ†https://www.idntimes.com/science/discovery/belinda-belinda/sejarah-pride-month-kelompok-lgbtq-c1c2 (Online). [diakses pada 13 Februari 2020]. [Tersedia].
“Prinsip – Prinsip Yogyakarta†https://id.m.wikipedia.org/wiki/Prinsip-Prinsip_Yogyakarta (Online). [diakses pada 14 Februari 2020] [Tersedia].
“ODHIV dan Transgender Terlupakan selama Pandemi COVID-19†https://tirto.id/odhiv-dan-transgender-terlupakan-selama-pandemi-covid-a9-f24o (Online). [diakses pada 04 September 2020] [Tersedia].
DOI: https://doi.org/10.37058/jipp.v6i2.2231
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Naufal Zahra Safira Gunawan, Wiwi Widiastuti, Fitriyani Yuliawati
View My Stats