MODEL PEMBINAAN REMAJA TENTANG BAHAYA NAPZA DITINJAU DARI SUDUT FISIOLOGI OTAK DAN SISTEM SYARAF

Asep Suryana Abdurrahmat, Nur Lina

Abstract


Narkotika, psikotropika dan zat adiktif (Napza) merupakan senyawa kimia yang sengaja dibuat untuk kepentingan medis dan pengobatan. Data BNN tahun 2013 menunjukan bahwa sebanyak 2,36 % penduduk Indonesia telah terjerat dalam penyalahgunaan Napza. Dari angka tersebut 22 % di antaranya dilakukan oleh kalangan pelajar atau usia remaja. Siswa Madrasah Tsanawiyah maupun Madrasah Aliyah yang melaksanakan pendidikan formal di pesantren merupakan bagian dari anak usia remaja. Dengan demikian pesantren dapat menjadi tulang punggung pencegahan keterlibatan remaja terhadap penyalahgunaan dan peredaran Napza. Optimalisasi kedua peran pesantren melalui peningkatan kapabilitas dan aktifitas di dalamnya akan meningkatkan pemahaman bahaya narkoba yang pada akhirnya mampu menekan angka penyalahgunaan dan peredaran narkoba di kalangan remaja. Kegiatan ini merupakan model pembinaan bagi remaja dan pengelola pesantren untuk menambah wawasan dan pemahaman remaja tentang bahaya Napza yang ditinjau dari sudut fisiologi otak dan sistem syaraf. Pelaksanaan kegiatan IbP dilakukan bekerjasama dengan 2 (dua) pondok pesantren (Ponpes) di kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya yaitu ponpes Ibadurrahman dan ponpes Sabilul Huda di kecamatan Tawang sebagai mitra.
Kata Kunci: Napza, otak dan syaraf, pesantren


Full Text:

PDF 29-33

References


BNN-RI, 2009. Advokasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, Jakarta, ............

BNN-RI, 2011. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja, Jakarta, ............

Horowitz, Alfred M., 2011, Drug and National Dissaster, Orlando, Mc Graw-Hill

Patton Harry D, 2009, Textbook of physiology.31st edition , Philadelphia: W. B. Saunders Co (p. 14391447, 1456-1458).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.