BANDINGAN HSS SNYDER - ALEXEYEV, NAKAYASU DAN GAMMA 1 PADA ANALISIS BANJIR SUB DAS CILIUNG UNTUK PERENCANAAN BANGUNAN AIR
Abstract
Kebutuhan pangan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk. Kegiatan pertanian perlu ditingkatkan agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Kegiatan pertanian memerlukan saran prasarana yang andal. Selain keandalan debit yang tersedia, aspek lain adalah ketahanan bangunan terhadap banjir yang terjadi. DAS Ciliung merupakan Sub DAS Cimuntur. DAS Cimuntur merupakan Sub DAS Citanduy. Analisa debit puncak diperlukan untuk mengamankan bangunan air. Analisa debit dilakukan dengan menggunakan Hidrograf Satuan Sintetis (HSS). Pada penelitian ini HSS yang digunakan adalah HSS Nakayasu, Snyder – Alexeyev dan HSS Gamma 1. Hasil simulasi menunjukkan bahwa debit maksimum yang paling besar adalah metode HSS Gamma 1. Durasi banjir paling panjang adalah metode HSS Snyder. Kurva HSS Gamma 1 dan HSS Nakayasu didapatkan mempunyai bentuk yang hampir sama dengan waktu puncak yang hampir sama. Durasi banjir antara HSS Gamma 1 dan Nakayasu juga memiliki kesamaan. Untuk keamanan bangunan air terhadap banjir, sebaiknya menggunakan HSS Gamma 1.
Full Text:
PDF (1-11)References
Akmal, D., dan Imamuddin, U. 2010. Perencanaan Waduk Pendidikan Diponegoro Tembalang Semarang. Semarang. Universitas Diponegoro.
Ardinanto, G. 2013. Studi Komparasi Hidrograf Satuan Sintetik Gama I dan Hidrograf Satuan Alami Sub DAS Garang. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.
Budianto, M. B., dkk. 2013. Optimasi Pemanfaatan Sumber Daya Air pada Daerah Aliran Sungai Jangkok. Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) 24-26 Oktober 2013. Surakarta. Universitas Sebelas Maret.
Elza Patricia Siby, L. Kawet, F. Halim. 2013. Studi Perbandingan Hidrograf Satuan Sintetik Pada Daerah Aliran Sungai Ranoyapo. Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.4, Maret 2013 (259-269) ISSN: 2337-6732
Febrina, R. 2010. Perbandingan Hidrograf Satuan Terukur dengan Hidrograf Satuan Sintetis pada DAS Way Kuala Garuntang dan DAS Way Simpang Kiri. Lampung. Universitas Lampung.
Gunawan, A. 2007. Kajian Unjuk Kerja Metode Hidrograf Satuan Sintetik untuk Penetapan Banjir Rancangan pada DAS di Pulau Jawa, Studi Kasus DAS Cimanuk Hulu. Dinamika Rekayasa Vol. 3 No. 1 Februari 2007. Purbalingga. Universitas Jenderal Soedirman.
Jayadi, R., dan Sujono, J. 2008. Pelatihan Analisis Hidrologi: Design Flood. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.
Kamiana, I. M. 2010. Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air. Palangkaraya. Graha Ilmu.
Lasmana, T. M. dkk. 2017. Analisis Tinggi Tanggul Ekonomis sebagai Bangunan Pengendali Banjir Sungai Ciraja Kecamatan Karangpucung Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah. Malang. Universitas Brawijaya.
Musianto, L. S. 2002. Perbedaan Pendekatan Kuantitatif dengan Pendekatan Kualitatif dalam Metode Penelitian. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 4, No. 2, September 2002: 123-136. Surabaya. Universitas Kristen Petra.
Natakusumah, D. K. dkk. 2011. Prosedur Umum Perhitungan Hidrograf Satuan Sintetis dengan Cara ITB dan Beberapa Contoh Penerapannya. Jurnal Teknik Sipil, Vol 18 No. 3, Desember 2011. Bandung. Institut Teknologi Bandung.
Pariartha, G. S. 2013. Analisis Debit Banjir Rancangan dengan Menggunakan Hidrograf Satuan Terukur pada Daerah Aliran Sungai Progo Bagian Hulu. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 17, No. 2, Juli 2013. Denpasar. Universitas Udayana.
Pratomo, M. I. T. dkk. 2014. Analisis Hidrograf Aliran Daerah Aliran Sungai Keduang dengan Beberapa Metode Hidrograf Satuan Sintetis. e-Jurnal Matriks Teknik Sipil, September 2014. Surakarta. Universitas Sebelas Maret.
Rinaldi, A. 2010. Pemodelan Hidrograf Satuan Universal (H2U) pada Berbagai Skala Peta Dasar Berbasis Sistem Informasi Geografis, Studi Kasus DAS Ciliwung Hulu. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Sartivana, R. 2017. Perbandingan Hidrograf Satuan Terukur dan Hidrograf Satuan Sintetis pada Daerah Aliran Sungai Batang Anai. Padang. Universitas Andalas.
Seyhan, E. 1990. Dasar-Dasar Hidrologi. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Siswoyo, H. 2011. Pengembangan Model Hidrograf Satuan Sintetis Snyder untuk Daerah Aliran Sungai di Jawa Timur. Vol 2. No 1. 2011. Malang. Universitas Brawijaya.
Slamet. B. 2006. Model Hidrograf Satuan Sintetik Menggunakan Parameter Morfometri, Studi Kasus di DAS Ciliwung Hulu. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Soemarto, C. D. 1986. Hidrologi Teknik. Surabaya. Usaha Nasional.
Sosrodarsono, S. 2003. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta. PT. Pradnya Paramita.
Susilowati. 2007. Analisis Hidrograf Aliran Sungai dengan adanya Beberapa Bendung Kaitannya dengan Konservasi Air. Surakarta. Universitas Sebelas Maret.
Syafrudin, M. 2004. Studi tentang Model Hidrograf Satuan Sintetik pada Sub DAS Bayur Samarinda, Kalimantan Timur. Jurnal Geografi Gea Vol 8. No 2. 2008. Universitas Pendidikan Indonesia.
Triatmodjo, B. 2008. Hidrologi Terapan. Yogyakarta. Beta Offset.
Togani Cahyadi Upomo, Rini Kusumawardani. 2016. Pemilihan Distribusi Probabilitas pada Analisa Hujan dengan Metode Goodness Of Fit Test. Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan, Nomor 2 Volume 18 – Juli 2016, hal : 139 - 148
Tunas, I., G. dan Tanga, A. 2011. Pengaruh Pola Distribusi Hujan terhadap Penyimpangan Debit Puncak Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu. Majalah Ilmiah Tahun XIII No. 1, Januari 2011. Majalah Ilmiah Mektek. Universitas Tadulako.
Zahri, R. dkk. 2017. Analisis Karakteristik DAS Tapakis Berbasis Sistem Informasi Geografis untuk Analisis Hidrograf Satuan Sintetik. Jurnal Online Mahasiswa FTEKNIK Vol. 4 No.1 Februari 2017. Universitas Riau.
DOI: https://doi.org/10.37058/jssainstek.v6i1.1794
Refbacks
- There are currently no refbacks.