PROSES PRODUKSI PUPUK ORGANIK LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DAN SAMPAH ORGANIK
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji variasi komposisi bahan kompos limbah rumah potong hewan (RPH) dan sampah organik serta metode pengomposannya untuk menghasilkan pupuk organik sesuai dengan Standar kualitas menurut SNI nomor 197030-2004 dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor. 70 tahun 2011[1]. Variasi komposisi bahan yang dikaji yaitu: (A) 40% isi rumen, 40% kotoran dan sisa pakan, 20% sampah organik pasar; (B) 40% isi rumen, 20 % kotoran dan sisa pakan, 40% sampah organik pasar; variasi (C) 20% isi rumen, 40% kotoran dan sisa pakan, 40% sampah organik pasar; (D) 60 % isi rumen, 20 % kotoran dan sisa pakan, 20 % sampah organik pasar; (E) 20 % isi rumen, 60 % kotoran dan sisa pakan, 20 % sampah organik pasar; (F) 20 % isi rumen, 20 % kotoran dan sisa pakan, 60 % sampah organik pasar. Sedangkan metode pengomposan yaitu metode aerob dan anaerob. Teknik analisis data dilakukan dengan membandingkan parameter kuantitas dan kualitas kompos dengan SNI 197030-2004 dan Peraturan Menteri Pertanian No. 70 tahun 2011 untuk memberikan gambaran secara deskriptif mengenai kualitas kompos yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan C-organik, C/N rasio, kadar air, pH dan unsur hara N, P, dan K, pada setiap variasi komposisi limbah RPH dan sampah organik berbeda. Kandungan C-organik, C/N rasio paling tinggi terdapat pada komposisi sampah organik pasar 60% dan 60 % kotoran ternak +sisa pakan, Kandungan N, P dan K tertinggi terdapat pada komposisi isi rumen 60 %. Proses pengomposan limbah RPH dan sampah organik pasar dengan metode anaerob menghasilkan parameter kualitas kompos (C-organik, C/N rasio, kadar air, dan unsur hara N, P, K) lebih baik dibanding dengan proses pengomposan metode aerob. Semua parameter kualitas kompos yang diukur, kecuali pH sudah memenuhi standar yang dipersyaratkan (SNI 197030-2004, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/2011).
Kata kunci : Limbah Rumah Potong Hewan (RPH), Pupuk organik, Sampah organikFull Text:
PDF 101-107References
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/ Permentan/SR.140/2011.Tanggal 25 Oktober 2011. Jakarta
Badan Pusat Statistik. 2015. KotaTasikmalaya dalam Angka. BPS Kota Tasikmalaya.
Wahyono, S., F. L. Sahwan dan Framk Schuchardt. 2003. Pembuatan Kompos dari Limbah Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Jakarta.
Fonstad, T.A., Leonard, Dr. J. (2001). Evaluation and Demonstration of Deads Composting as an Option for Dead Animal Management in Saskatchewan. Department of Agricultural and Bioresource Engineering, University of Saskatchewan, Saskatoon, Canada.
Suntoro. 2003. Peranan bahan organik terhadap kesuburan tanah dan upaya pengelolaannya. Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Permatasari, D.A. (2013). Pengolahan Limbah Padat Rumah Potong Hewan Dengan Pengomposan Sistem AO. Tugas Akhir, Teknik Lingkungan ITS, Surabaya.
Setyorini., Intan Dwi Wahyu,Yulinah Trihadiningrum, dan Rhenny Ratnawati. 2015. Pola perubahan kadar N-anorganik pada proses pengomposan limbah padat rumah potong hewan dengan sistem aerobik Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015.
Simangungkalit, R.D.M., D.A. Suriadikarta, R. Saraswati, D Setyorini, dan W. Hartatik. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.
Djaja, Willyan. 2008. Langkah Jitu Membuat Kompos Dari Kotoran Ternak & Sampah. Jakarta:Agromedia Pustaka.
Bernal, M.P., Alburquerque, J.A. dan Moral, R. (2009), Composting of Animal Manures and Chemical Criteria for Compost Maturity Assessmen, A Review, Biosource Technology, Vol. 100, hal. 5444-5453.
Wulandari, R. A. (2014). Proses Komposting Limbah Padat Rumah Potong Hewan dengan Metode Aerobik dan AAO (Anaerobik-Anoksik-Oksik). Tesis Teknik Lingkungan ITS. Surabaya.
Abdulrachman,S.,Made Jana Mejaya, Priatna Sasmita dan Agus Guswara. 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian.
Masnun. 2014. Pemanfaatan Isi Rumen Sebagai Starter. http://www.bppjambi.info/ dwnpublikasi.asp?id=131. 23 November 2014 (19.31).
Hartono, St. Fatma Hiola dan Surahman Nur. 2014. Parameter Kualitas Limbah Padat Rumah Potong Hewan Tamangapa Kota Makasasar Sebagai Bahan Baku Pembuatan Pupuk Kompos. Jurnal Bionature, Volume 15, Nomor 2, Oktober 2014, hlm. 137-141.
Syakir, Muhammad. 2005. Potensi Limbah Sagu Sebagai Amelioran dan Herbisida Nabati pada Tanaman Lada Perdu. Disertasi, Pascasarjana IPB, Bogor.
Oktiawan,Wiharyanto., Anik Sarminingsih, Purwono, dan Mahmud Afandi. (2015). Strategi Produksi Pupuk Organik Cair Komersial dari Limbah Rumah Potong Hewan (RPH) Semarang. Jr. Presipitasi, Vol 12. No. 2 September 2015.hal 89-94.
DOI: https://doi.org/10.37058/jssainstek.v2i2.96
Refbacks
- There are currently no refbacks.