MENGINTEGRASIKAN ETNOMATEMATIKA KAMPUNG NAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KONTEKSTUAL DI SEKOLAH

Mega Nur Prabawati, Eva Mulyani, Wahyu Hidayat

Abstract


Integrasi antara budaya lokal dan pembelajaran matematika merupakan upaya strategis untuk menumbuhkan relevansi, motivasi, dan pemahaman konseptual siswa. Artikel ini membahas penerapan etnomatematika Kampung Naga sebagai konteks dalam pengembangan pembelajaran matematika yang kontekstual. Melalui kajian literatur dan pendekatan deskriptif kualitatif, dijelaskan bagaimana unsur-unsur budaya masyarakat Kampung Naga, seperti struktur rumah tradisional, prinsip hidup harmonis dengan alam, dan keterampilan kerajinan, dapat dimanfaatkan dalam pengajaran konsep-konsep matematika. Selain itu, artikel ini juga memaparkan bagaimana praktik matematis lokal dapat dikembangkan menjadi soal-soal kontekstual model PISA yang menumbuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan model pembelajaran yang tidak hanya bersifat akademik, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai lokal yang autentik dan memperkuat karakter serta literasi budaya siswa.

Full Text:

PDF

References


Bishop, A. (1994). Cultural Conflicts in Mathematics Education: Developing a Research Agenda. For the Learning of Mathematics, 14(2), 15–18.

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (4th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

D’Ambrosio, U. (2001). Etnomatemática: Elo entre as tradições e a modernidade. São Paulo: Autêntica.219

Kadir, A., & Masi, E. (2013). Penggunaan Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika, 2(1), 45–55.

Leung, F. K. S., Graf, K. D., & Lopez-Real, F. J. (2009). Mathematics Education in Different Cultural Traditions: A Comparative Study of East Asia and the West. New York: Springer.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (3rd ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE.

OECD. (2013). PISA 2012 Assessment and Analytical Framework: Mathematics, Reading, Science, Problem Solving and Financial Literacy. Paris: OECD Publishing.

Rodríguez, S. (2022). Ethnomathematics and the Contextualization of School Mathematics. New York: Springer.

Stacey, K., Turner, R., & Gervasoni, A. (2015). Connecting Mathematics Curriculum with Students’ Lives. Australian Mathematics Teacher, 71(3), 24–30.

Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

UNESCO. (2008). Mathematics for All: How to Increase Learning Opportunities in Mathematics. Paris: UNESCO Publishing.

Widjaja, W. (2013). The Use of Contextual Problems to Support Mathematical Learning. Journal on Mathematics Education, 4(2), 151–159.

Yunika, & Zulkardi. (2016). Pengembangan Soal Literasi Matematika Konteks Budaya Jambi. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika, Universitas Sriwijaya.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.



©2017 Jurnal Kongruen
Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan  
Universitas Siliwangi
Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya - 46115
email: [email protected]
e-ISSN: 2830-3830


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License .
StatCounter:
WebAnalytics Made Easy - StatCounter
Detail