PENERAPAN METODE KEBIASAAN BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VI SDN MEKARJAYA KECAMATAN SODONGHILIR KABUPATEN TASIKMALAYA.
Abstract
Hasil belajar mencapai Ketuntasan Belajar Minimal (KKM) merupakan tujuan dari pembelajaran. Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal, guru perlu memiliki kemampuan memilih model pembelajaran sebagai alternatif pilihan. Model pembelajaran sebaiknya disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran. Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik yang berbeda, maka guru dituntut untuk memilih model pembelajaran yang tepat seperti pada mata pelajaran matematika yang memerlukan konsentrasi penuh serta motivasi belajar yang tinggi dari siswa. Metode yang dianggap cocok pada pelajaran matematika adalah membiasakan siswa aktif bertanya. Pada kenyataan di lapangan, pembelajaran yang dilaksanakan guru masih bersifat konvensional yang menitikberatkan pada metode ceramah. Akibatnya siswa merasa jenuh serta menurunnya motivasi untuk belajar khususnya pada mata pelajaran matematika. Sehingga bukan menjadi hal yang aneh, bila nilai yang diperoleh siswa selalu dibawah KKM. Ini membuktikan, bahwa guru belum mampu memilih model pembelajaran yag tepat untuk meningkatkan pemahaman siswa. Penggunaan metode kebiasaan bertanya, merupakan solusi yang diajukan untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa. Untuk membuktikan bahwa model ini dapat meningkatkan pemahaman siswa, maka dilaksanakan Peneltian Tindakkan Kelas, dengan melaksanakan proses pembelajaran metode kebiasaan bertanya, yang dilaksanakan pada siswa di kelas VI SDN Mekarjaya Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan rincian persiapan siklus pertama dan kedua sebagai berikut; (1) Membuat perencanaan yaitu membuat perangkat pembelajaran (RPP-1, pedoman wawancara, soal ulangan, penilaian KBM guru), (2) tindakan (KBM guru dikelas), (3) observasi (penilaian oleh kolaboarator selama KBM) dan (4) Refleksi, membahas kelemahan dan kelebihan selama KBM antara guru pengajar dan kolaborator. Data diperoleh dari test formatif, hasil wawancara siswa dan penilaian kolaborator/pengamat. Siklus kedua dilaksanakan seperti pada siklus pertama dengan materi yang berbeda. Dari data hasil penelitian diperoleh kenaikan hasil belajar dari PBM siklus 1 yaitu rata kelas 62,23. Hasil tersebut ada kenaikan nilai rata-rata bila dibandingkan dengan pra siklus dengan perolehan nilai rata-ratanya sebesar 53,13. Begitu pula jumlah siswa yang mampu menguasai materi di atas SKBM (70%) di akhir siklus 2 sejumlah 36 orang siswa atau 64,29%. Perolehan nilai rata-rata pada siklus
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.