Analisis Efisiensi Teknis Penanganan Intervensi Stunting di Indonesia

Scholastica Nadya Almitha, Hastarini Dwi Atmanti

Abstract


The purpose of this study is to analyze the technical efficiency of Stunting interventions in Indonesia, both in terms of technical costs and technical systems, and the relative efficiency between provinces. The data used in this study are 33 provinces data during the period 2015-2019. The research method used Two-Stage Data Envelopment Analysis (DEA) with DEAP. Government Integrated Special Allocation Fund (Intervention) as input variable. Health facilities and services, which are indicators of nutrition intervention, become intermediate output variables, and the percentage of normal nutritional status (Height/Age) for children under five as output variables. The results show that there are only two provinces (6.06%) that have achieved 100% technical efficiency in terms of costs. Meanwhile, technically in the system, only six provinces (18.18%) have achieved efficient conditions. Regions that were always relatively efficient compared to other provinces during the research year were only D.I.Y and Bali.This means that it is necessary to improve health facilities and services to reduce Stunting rates in children under five and maximize the budget. This study recommends not reducing the integrated funds, but optimizing output by increasing health facilities and services to the public.

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis efisiensi teknis intervensi stunting di Indonesia, baik dari segi biaya teknis maupun sistem teknis, dan efisiensi relatif antar provinsi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data 33 provinsi selama periode 2015-2019. Metode penelitian menggunakan Two-Stage Data Envelopment Analysis (DEA) dengan DEAP. Dana Alokasi Khusus Terintegrasi (Intervensi) pemerintah provinsi sebagai variabel input. Fasilitas dan layanan kesehatan yang merupakan indikator intervensi gizi menjadi variabel output intermediate, serta persentase status gizi (TB/U) normal pada balita sebagai variabel output. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat dua provinsi (6,06%) yang telah mencapai efisiensi 100% untuk teknis pada biaya. Sementara secara teknis pada sistem hanya enam provinsi (18,18%) yang telah mencapai kondisi efisien. Provinsi yang selalu relatif efisien terhadap provinsi lainnya selama tahun penelitian hanya D.I.Y dan Bali. Artinya, perlu dilakukan peningkatan fasilitas dan layanan kesehatan untuk menurunkan angka stunting pada balita dan memaksimalkan anggaran. Penelitian ini merekomendasikan untuk tidak mengurangi dana terintegrasi, namun pada optimalisasi output dengan peningkatan fasilitas dan layanan kesehatan kepada masyarakat.


Keywords


Efisiensi; DEA, Stunting; Pengeluaran Kesehatan.

Full Text:

PDF

References


Aryastami, N. K. (2017). Kajian Kebijakan dan Penanggulangan Masalah Gizi Stunting di Indonesia. Indonesian Bulletin of Health Research, 45(4), 233-240.

Asandului, L., Roman, M., dan Fatulescu, P. (2014). The Efficiency of Healthcare Systems in Europe: A Data Envelopment Analysis Approach. Procedia Economics and Finance, 10, 261-268.

Atmanti, H.D. dan Naylah, M. (2019). The Efficiency of Healthcare System in Indonesia 2014-2018. Humanities & Social Sciences Reviews, 7(6), pp.644-651.

Badan Pusat Statistik. (2019). Profil Statistik Kesehatan 2019, Jakarta.

Badan Pusat Statistik. (2019). Persentase Balita Pendek dan Sangat Pendek, Jakarta.

Badan Pusat Statistik. (2019). Angka Harapan Hidup (AHH) Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, Jakarta.

Badan Pusat Statistik. (2020). Publikasi Sensus Penduduk 2020, Jakarta.

Bennett, S., Gilson L., dan Mills, A. (2007). Health, Economic Development and Household Poverty: From Understanding to Action Routledge International Studies in Health Economics. New York : Routledge.

Bhutta, Z.A., Ahmed, T., Black, R.E., Cousens, S., Dewey, K., Giugliani, E., Haider, B.A., Kirkwood, B., Morris, S.S., Sachdev, H.P.S. dan Shekar, M. (2008). What works? Interventions for maternal and child undernutrition and survival. The lancet, 371(9610), pp.417-440.

Dalil, A. dan Hartanto, W. (2020). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2013-2018. Jurnal Pendidikan Ekonomi : Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 14(1), 178-184.

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK), Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2015). Anggaran pendapatan dan Belanja Pemerintah Daerah,http://www.djpk.depkeu.go.id/document/article ,diakses 10 Februari 2021.

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan. (2019). Dokumen Aksi Konvergensi: Form Review Prioritas Stunting pada RKPD 2020, Jakarta.

Hasanah, N. F., Siregar, R. E., Siregar, S. F., dan Siregar, P. A. (2020). Kondisi Sosio Demografi dan Status Gizi Baduta di Provinsi Papua Barat. In Prosiding Forum Ilmiah Tahunan (FIT) IAKMI.

Hoddinott, J., Alderman, H., Behrman, J. R., Haddad, L., dan Horton, S. (2013). The Economic Rationale for Investing in Stunting Reduction. Maternal and Child Nutrition, 9, 69-82.

Kementerian Kesehatan RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015, Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016, Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017, Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018, Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Studi Status Gizi Balita di Indonesia, Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019, Jakarta.

Natan, J.A.. (2015). Healthcare Expenditure Efficiency Analysis Regarding to Healthcare Access in 34 Provinces in Indonesia. Jatinangor: Universitas Padjajaran.

Rusydiana, A.S. (2013). Mengukur Tingkat Efisiensi dengan Data Envelopment Analysis (DEA): Teori dan Aplikasi. Bogor : SMART Publishing.

Saiah, F.S. dan Saputra, D. (2019). Efisiensi Belanja Kesehatan di Indonesia: Pendekatan Two-Stage Network DEA. Jurnal Anggaran dan Keuangan Negara Indonesia (AKURASI), 1(2), pp.97-97.

Sembiring, T. A. (2020). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik terhadap Pembangunan Manusia di Provinsi Sumatera Utara (periode 2016 – 2018). Indonesian Treasury Review: Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara dan Kebijakan Publik, 5(1), 77-92.

Setwapres. (2020). Capaian Pelaksanaan Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2020. Jakarta.

Torlesse, H., Cronin, A.A., Sebayang, S.K., dan Nandy, R. (2016). Determinants of Stunting in Indonesian Children: Evidence from a Cross-Sectional Survey Indicate a Prominent Role for the Water, Sanitation and Hygiene Sector in Stunting Reduction. BMC Public Health, 16:669

United Nations Children’s Fund. (2017). State of the World’s Children Tabel statis-tik, UNICEF, New York. https://www.unicef.org/rightsite/sowc/statistics. php, diakses 20 Februari 2021.

World Bank. (2018). Aiming High Indonesia’s Ambition to Reduce Stunting. Washington DC.

World Health Organization. (2019). Stunting in a nutshell, https://www.who.int/ nutrition/healthygrowthproj_stunted_videos/en/, diakses 12 Februari 2021.




DOI: https://doi.org/10.37058/wlfr.v3i1.3646

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi



__________________________________________________________________________________________________________________________________________

                                                                                                             ____ ____

__________________________________________________________________________________________________________________________________________

 

WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi by Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Siliwangi
is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Based on work at https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/welfare/index
 
WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi Visitor Counter Welfare Stat