PERANAN TENTARA PELAJAR DETASEMEN IV DALAM MENGHADAPI PENGHADANGAN GEROMBOLAN DI/TII DI
Abstract
Penelitian ini bertujuan,. 1.Untuk mengetahui yang mendorong gerombolan DI/TII melakukan Penghadangan. 2.Untuk mengetahui peran tentara pelajar detasemen 4 menghadapi penghadangan gerombolan DI/TII. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yaitu dengan melalui langkah-langkah heuristik, kritik sumber, interpretasi dan penulisan sejarah atau historiografi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa sumber primer dan sumber sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis historis, dengan melakukan kritik ekstern dan intern. Hasil penelitian menunjukkan sikap pemusuhan Gerombolan DI/TII terhadap Tentara Pelajar Siliwangi sudah diperlihatkan sejak Divisi Siliwangi kembali ke Jawa Barat. Mereka menuduh bahwa pasukan Siliwangi tiada lain adalah tentara liar yang harus di lucuti dan dimusnahkan. Lebih-lebih setelah pihak tentara melakukan operasional di daerah Bongas-Sukakarsa dan berhasil menangkap 6 anggota DI/TII, pihak Gerombolan DI/TII langsung mengerahkan pasukan ang begitu besar untuk melaksanakan penyerangan, pengepungan, dan penghadangan terhadap Tentara Pelajar Siliwangi di Daerah tersebut. Sengitnya pertempuran yang terjadi dan memakan waktu yang begitu lama walaupun pihak tentara Pelajar Siliwangi berhasil melumpuhkan sebagian musuh-musuhnya, namun karena pihak Gerombolan memiliki kekuatan yang jauh lebih banyak akhirnya pihak Tentara Pelajar Siliwangi merasa kewalahan dan kehabisan peluru sebagai salah satu kekuatannya.Aksi Penghadangan yang dilakukan Gerombolan DI/TII terhadapTentara Pelajar Siliwangi di Bongas-Sukakarsa terjadi pada tanggal 19 Februari 1949. Akibatnya dari peristiwa itu, telah gugur 15 anggota Tentara Pelajar Siliwangi Bridge XVII Detesemen IV yang di bunuh satu persatu oleh pihak gerombolan. Setelah melakukan pembunuhan tersebut Gerombolan DI/TII pun menghilang ditelan gelapnya malam dengan meninggalkan Jenazah para tentara yang bergelimpangan dan bersimbah darah.
Full Text:
PDFReferences
Ahmid. 2017. Wawancara Tentang Penghadangan TRIP Detasemen IV Terhadap DI/TII. Sukamenak
Dengel, Holk, H. (1995). Darul Islam dan Kartosuwiryo Langkah Perwujudan Angan-angan yang Gagal. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Dijk, C. Van. (1987). Darul Islam Sebuah Pemberontak. Jakarta : Pusaka Utama Grafiti.
Dinas Sejarah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. (1985). Penumpas Pemberontakan DI/TII S. M. Kartosuwiryo di Jawa Barat, Jakarta.
Dinas Sejarah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, (1994). Siliwangi Dari Masa Kemasa. Jakarta.
Dinas Sejarah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. (1972). Cuplikan Sejarah TNI-AD. Jakarta.
Khodri. 2017. Wawancara Tentang Penghadangan TRIP Detasemen IV Terhadap DI/TII. Bongas
Panitia Hari Ulang Tahun Kodam Siliwangi III. (1991). Siliwangi Esa Hilang Dua Terbilang. Jakarta.
Pusat Sejarah dan Tradisi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. (1985). Peran Pelajaran Dalam Perang Kemerdekaan.
Sadeli,S. 2017. Wawancara Tentang Penghadangan TRIP Detasemen IV Terhadap DI/TII. Bongas
Sedjarah Militer Kodam VI Siliwngi. (1968). Siliwangi Dari Masa Ke Masa. Djakarta: Fakta Mahjuma.
Suhaeli. 2017. Wawancara Tentang Penghadangan TRIP Detasemen IV Terhadap DI/TII. Cihonje
Surahmadi, Winarto (1978). Dasar Dan Teknik Reaserch. Bandung : Tarsito.
Surya, Endar. (1979). Darul Islam di Jawa Barat. Bandung : Batara.
Tsaori,H Ikih Sofyan. 2017. Wawancara Tentang Penghadangan TRIP Detasemen IV Terhadap DI/TII. Bongas
DOI: https://doi.org/10.37058/jspendidikan.v4i2.518
Refbacks
- There are currently no refbacks.
©2015 JURNAL SILIWANGI: Seri Pendidikan
Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP2M-PMP) Universitas Siliwangi
Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya - 46115
email: jspendidikan@unsil.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License