Regulasi Pintu Air Untuk Optimasi Pengelolaan Pintu Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Cimulu
Abstract
Bendung Cimulu merupakan bendung tetap dengan sumber air yang berasal dari sungai Ciloseh. Bendung ini dijadikan sebagai sumber air untuk daerah irigasi Cimulu. Daerah irigasi Cimulu mempunyai luas area sebesar 1.546,2 ha dan dijadikan sebagai sumber pengairan pertanian di kota Tasikmalaya. Pembagian air di daerah irigasi Cimulu ini tidak terdistribusi secara merata sehingga terjadi kekeringan lahan terutama di ujung jaringan irigasi. Selain itu sistem operasi bukaan pintu air yang tidak disesuaikan dengan kebutuhan air juga menjadi masalah dalam pendistribusian air.
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis curah hujan dari 3 stasiun penakar hujan yaitu Bendung Cimulu, LANUD Cibeureum dan BPP Manonjaya. Pada penelitian ini juga dilakukan analisis jadwal dan pola tanam berdasarkan RTTG (Rencana Tata Tanam Global), survey lapangan untuk menentukan jadwal tanam optimum, dan regulasi pintu air untuk menentukan tinggi bukaan pintu air. Â
Berdasarkan hasil analisis data dengan membandingkan kebutuhan air irigasi dengan ketersediaan air irigasi diperoleh nilai faktor k. Dari nilai tersebut diperoleh jadwal optimum pada bulan Okt-2 dengan pola tanam padi-padi-palawija dan Mei-2 dengan pola tanam padi-padi-padi-padi. Regulasi pintu air pada bulan Oktober-2  dengan tinggi pintu air maksimum adalah 1,28 m serta debit 4,02 m3/det  dan pada bulan Mei-2 tinggi pintu air maksimum adalah 1,28 m dengan debit 4,02 m3/det.
Â
Kata Kunci : Jadwal Tanam,Pintu Air, Regulasi.
Full Text:
PDFReferences
A. K. Hidayat. (2001). Optimasi Pengelolaan Air Intake Lakbok Selatan Bendung Gerak Manganti. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Anonim. (1986). Standard Perencanaan Irigasi, Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan irigasi KP-01. Jakarta: Direktorat Jendral Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum.
Asdak, C. (2002). Hidrologi dan Pengelolaan daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
BR, S. (1993). Analisis Hidrologi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Doorenbos, J., & W.O. Pruitt. (1977). Crop Water Requirements. Rome: FAO Irrigation and Drainage Paper No.24. Food and Agric.
Gomez, A., & K.A.Gomez. (1983). Multiple Cropping in the Humid Tropics of Asia. Canada: IIRC.
Hadisapoetro, S. (1977). Biaya dan Pendapatan Dalam Usaha Tani. Yogyakarta: Fakultas Pertanian UGM.
Harsoyo, B. (1977). Pengelolaan Air irigasi. Jawa Timur: Dinas Pertanian Jawa Timur.
Herianto. H., A. K. Hidayat., & Romdani. A. (2017). Evapotranspirasi Referensi Dua Daerah di Jawa Barat untuk Analisis Perencanaan Kebutuhan Air Irigasii. Tasikmalaya: Jurnal Siliwangi Seri Sains dan Teknologi 2.
Karama, S., & K. Suradisastra. (1990). Sustainabilitas Sistem Produksi Pertanian Tanaman Pangan. Ujung Pandang: Makalah Rapat Kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.
Kartasapoetra, G., & M. M. Sutedjo. (1991). Teknologi Konservasi Tanah dan Air Edisi Kedua. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mokhlis. (1990). Dasar-Dasar Pemetaan Pola Tanam Lahan Kering. Sumbawa Besar: Latihan Petugas Pembina Petani Transmigrasi.
Muchson, M., & H. Hamidi. (1991). Alternatif Pola Pengaliran Tanaman pada Areal Sawah Baru di Kabupaten Lombok Barat. Mataram: Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
Padma, A. (2013). Perencanaan Ulang Bendung Tirtorejo Yogyakarta (Analisis Hidraulika). Yogyakarta: Jurnal Teknik Sipil Universitas Atma Jaya.
DOI: https://doi.org/10.37058/aks.v1i1.832
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal ini terindeks oleh: