Eksistensi Kaum Tionghoa dalam Dunia Pers di Hindia Belanda Tahun 1869-1942
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk: (1) mengetahui peranan orang Tionghoa dalam dunia pers di Hindia Belanda sebelum abad kedua puluh, (2) mengetahui perkembangan industri pers Tionghoa di Hindia Belanda pada masa pergerakan nasional. Artikel ini disusun dengan berdasarkan metode penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo melalui tahapan pemulihan topik, heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Eksistensi kaum Tionghoa dalam dunia pers di Hindia Belanda dimulai dengan kemunculan Lo Tun Tay sebagai editor surat kabar Mataharie pada tahun 1869. Krisis ekonomi yang terjadi menjelang akhir abad kesembilan belas mendorong munculnya embrio industri pers Tionghoa yang ditandai dengan akuisisi sejumlah pers Eropa oleh pengusaha Tionghoa. Pers Tionghoa semakin berkembang memasuki masa pergerakan nasional. Pers Tionghoa memiliki perbedaan orientasi politik yakni mendukung Nasionalisme Indonesia, mendukung Nasionalisme Tionghoa, dan mendukung pemerintah kolonial. Adapun sikap tersebut tidak dapat dilepaskan dari kepentingan politik maupun ekonomi. Dengan demikian, eksistensi pers Tionghoa pada masa pergerakan nasional tidak hanya dapat ditinjau dari aspek politik saja, melainkan pula aspek ekonomi. Industri pers Tionghoa di Hindia Belanda berakhir seiring dengan pendudukan Jepang pada tahun 1942.
Â
Kata Kunci: :Â Pers, Kaum Tionghoa, Hindia Belanda
ÂKeywords
Full Text:
PDFReferences
Adam, A. (2003). Sejarah Awal Pers dan Kebangkitan Kesadaran Keindonesiaan. Jakarta: Hasta Mitra.
Amalia, F., & Artono. (2017). Pewarta Soerabaia Sebagai Media Komunikasi Nasionalisme Tiongkok Masyarakat Tionghoa Tahun 1937 - 1940. AVATARA, 5(1), 1535–1549.
Fachrurozi, M. H. (2019). Politik Etis dan Bangkitnya Kesadaran Baru Pers Bumiputra. Bihari, 2(1), 13–25.
Fachrurozi, M. H., Warto, & Mulyoto. (2017). The Abdul Rivai’s Thought if Nationalism in the Bintang Hindia Newspaper. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 4(6), 72–81.
Kosasih, A. (2013). Pers Tionghoa dan Dinamika Pergerakan Nasional di Indonesia 1900 – 1942. SUSURGALUR: Jurnal Kajian Sejarah Dan Pendidikan Sejarah, 1(1), 41–60.
Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Maters, M. (2003). Dari Perintah Halus ke Tindakan Keras: Pers Zaman Kolonial Antara Kebebasan dan Pemberangusan. Jakarta: Hasta Mitra.
Sai, S.-M. (2016). Mandarin lessons: modernity, colonialism and Chinese cultural nationalism in the Dutch East Indies, c.1900s. INTER-ASIA CULTURAL STUDIES, 17(3), 375–394.
Surjomihardjo, A. (1980). Beberapa Segi Perkembangan Pers di Indonesia. Jakarta: Departemen Penerangan Republik Indonesia.
Suryadinata, L. (1971). Pre-War Indonesian Nationalism and the Peranakan Chinese. Indonesia, (11), 83–94.
Wakhid, A. (1999). Modal Cina Dan Nasionalisme Indonesia: Industri Pers Cina Pada Masa Pergerakan Nasional, 1910-1942. Lembaran Sejarah, II(1).
Refbacks
- There are currently no refbacks.
BIHARI is Indexed by