Perkembangan Kesenian Rudat Banten di Kecamatan Kasemen Kota Serang Provinsi Banten Pada Tahun 2013-2018
Abstract
Dalam perkembangan kesenian Rudat Banten di Kecamatan Kasemen akan mengkaji konsep mengenai: deskripsi sejarah awal terbentuknya kesenian Rudat Banten di Provinsi Banten, deskripsi perkembangan kesenian Rudat Banten di Kecamatan Kasemen Kota Serang Provinsi Banten Tahun 2013-2018, dan upaya yang dilakukan masyarakat untuk melestarikan kesenian Rudat sebagai Warisan Budaya Tak Benda di Kecamatan Kasemen Kota Serang Provinsi Banten Tahun 2013-2018. Metode yang digunakan yaitu metode historis yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Kesenian Rudat merupakan perpaduan seni gerak dan vokal diiringi tabuhan Rebana. Syair yang dilantunkan merupakan syair shalawat dan zikir. Awal munculnya kesenian Rudat Banten dibawa oleh Sunan Gunung Jati dan para utusannya untuk menyebarkan agama Islam di Banten. Pada perkembangannya kesenian Rudat Banten di tahun 2013-2018 telah mengalami perkembangan yang cukup baik, hal tersebut dibuktikan dengan terjadinya perkembangan pada busana, alat musik, pemain dan syair yang digunakan. Dalam upaya melestarikannya terdapat sebuah tantangan yang muncul dari adaptasi masyarakat yakni: Masyarakat menginginkan penampilan yang lebih menarik, Adanya tuntutan kebutuhan ekonomi dari masyarakat, Ketidaksanggupan para komunitas Rudat Banten dalam memenuhi kebutuhan alat-alat penunjang pementasan. Kemudian diberikannya tanggapan atas tantangan yang dimunculkan dengan melakukan beberapa upaya seperti: dilakukannya penambahan fungsi dan melakukan kolaborasi pada setiap pementasan kesenian Rudat Banten, diusulkannya kesenian Rudat Banten sebagai WBTB, mempromosikan Rudat Banten melalui acara-acara pernikahan, khitanan, memperingati HUT Kota Serang dan festival-festival dan adanya perhatian lebih dari pemerintah kepada komunitas Rudat Banten.
Kata Kunci: Kesenian Rudat, Penambahan Fungsi, Upaya Pelestarian.
In the development of Art Rudat Banten in Kasemen District will examine the concept of a description of the early history of the formation of Banten Rudat art in Banten Province, a description of the development of Art Rudat Banten in Kasemen District of Serang City of Banten Province in 2013-2018, and efforts made by the community to preserve Rudat art as Intangible Cultural Heritage in Kasemen District of Serang City of Banten Province In 2013-2018. The method used is a historical method consisting of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. Rudat art is a combination of motion and vocal art accompanied by a tambourine. The verses that are chanted are verses of shalawat and remembrance. The beginning of the emergence of The Art of Rudat Banten was brought by Sunan Gunung Jati and his envoys to spread Islam in Banten. In the development of Rudat Banten art in 2013-2018 has experienced quite good development, it is evidenced by the development in fashion, musical instruments, players, and verses used. To preserve it there is a challenge that arises from the adaptation of society, namely: The community wants a more attractive appearance, there are demands for economic needs from the community, the inability of the Community of Rudat Banten in meeting the needs of staging support tools. Then he gave a response to the challenges raised by making several efforts such as the addition of functions and collaboration on every art performance of Rudat Banten, the proposed art of Rudat Banten as WBTB, promoting Rudat Banten through wedding events, circumcision, commemorating the Anniversary of Serang City and festivals and more attention from the government to the Community of Rudat Banten.
Keywords: Rudat Art, Addition of Function, Preservation Efforts
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Buku:
Daliman, A. 2015. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Gintoro. 2018. Kesenian Indonesia Pada Era Global. Klaten: Cempaka Putih.
Gunawan. 2020. Filsafat Nusantara. Yogyakarta: PT. Kanisius.
Khasanah. 2017. Kesenian Tradisional Dan Benda Cagar Budaya (BCB) Kabupaten Lebak. Banten: Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata.
Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Maran, Rafael Raga. 2010. Manusia Dan Kebudayaan Dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Nuraeni, Heny Gustini, dkk. 2012 Studi Budaya Di Indonesia. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Paluseri, Dais Dharmawan. 2018. Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Priyadi, Sugeng. 2019. Historiografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Rizky, R, dll. 2012. Mengenal Seni & Budaya Indonesia. Jakarta: CIF (Penebar Swadaya Grup).
Setiadi, Elly M. 2006. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Mataram: Kencana.
Setya. 2008. Aliran Seni Lukis Indonesia. Semarang: Alprin.
Sjamsuddin Helius. 2019. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Sujana, Dadan. 2015. Identifikasi Kesenian Tradisional Provinsi Banten. Banten: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Banten.
Tim Penyusun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. 2009. Jelajah Pesona Wisata Banten Indonesia. Banten: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten.
Tim Penyusun Subdin Kebudayaan. 2003. Profil Seni Budaya Banten. Banten: Dinas Pendidikan Provinsi Banten.
Wahyuningrat, Asep. 2019. Rudat [Sebagai Seni Tradisi Di Banten]. Banten: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang.
Widagdho, Djoko, dkk. 2008. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Artikel dalam jurnal atau majalah:
Fauzan, Rikza. Nashar.(2017). Mempertahankan Tradisi, Melestarikan Budaya [Kajian Historis dan Nilai Budaya Lokal Kesenian Terbang Gede di Kota Serang]. Jurnal Candrasangkala, 3 (1), hal. 1-2.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
BIHARI is Indexed by