Gerakan Emansipasi Perempuan dalam Bidang Pendidikan di Jawa Barat Pada Awal Abad Kedua Puluh

Andrea Dinurul Aeni, Miftahul Habib Fachrurozi

Abstract


Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan gerakan emansipasi perempuan di Jawa Barat serta peranan tokoh-tokoh yang menonjol dalam gerakan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gerakan emansipasi perempuan dalam bidang pendidikan di Jawa Barat (1904-1948) dilatarbelakangi oleh adanya politik etis, dan keadaan kaum perempuan di abad ke-19 yang mengkhawatirkan. Selain itu kaum perempuan sering dianggap lemah dan tidak bisa melakukan pekerjaan seperti halnya kaum pria. Ketidakadilan inilah yang membuat tokoh-tokoh perempuan berjuang mati-matian untuk memperjuangkan kesetaraan harkat perempuan dengan laki-laki, serta kebebasan untuk memilih dan mengelola kehidupannya, terutama dalam hal pendidikan. Muncullah gerakan emansipasi perempuan yang dianggap sebagai momentum untuk memperjuangkan hak mereka. Tokoh yang memelopori gerakan emansipasi perempuan dalam bidang pendidikan di Jawa Barat salah satunya Dewi Sartika dan Raden Ayu Lasminingrat. Dewi Sartika yang berjuang untuk memberikan pendidikan yang layak bagi kaum perempuan dengan mendirikan Sakola Istri di Bandung pada tahun 1904. Perjuangan yang tidak mudah bagi Dewi Sartika dalam mendirikan sekolah Istri. Perjuangan Dewi Sartika di ikuti oleh Raden Ayu Lasminingrat di Garut untuk mendobrak pandangan masyarakat yang beranggapan bahwa seorang perempuan tidak perlu mendapatkan pendidikan membuahkan hasil yang bagus.

Kata Kunci: Emansipasi Perempuan, Pendidikan, Jawa Barat, Dewi Sartika, Raden Ayu Lasminingrat


Abstract

This study aims to reveal the women's emancipation movement in West Java and the role of prominent figures in the movement. This study uses historical research methods according to Kuntowijoyo. The results of this study indicate that the women's emancipation movement in the field of education in West Java (1904-1948) was motivated by ethical politics and the worrying condition of women in the 19th century. In addition, women are often considered weak and unable to do work as well as men. It is this injustice that makes female figures fight desperately to fight for the equality of women's dignity with men, as well as the freedom to choose and manage their lives, especially in terms of education. The women's emancipation movement emerged which was considered a momentum to fight for their rights. The figures who pioneered the women's emancipation movement in the field of education in West Java were Dewi Sartika and Raden Ayu Lasminingrat. Dewi Sartika struggled to provide a proper education for women by establishing a Sakola Istri in Bandung in 1904. Dewi Sartika's struggle was not easy in establishing a Wife school. Dewi Sartika's struggle was followed by Raden Ayu Lasminingrat in Garut to break society's view that women do not need to get an education and produce good results.

Keywords:  Women Emancipation, Education, West Java, Dewi Sartika, Raden Ayu Lasminingrat

 

Keywords


Emansipasi Perempuan; Pendidikan; Jawa Barat; Dewi Sartika; Raden Ayu Lasminingrat

Full Text:

PDF

References


Blackburn, Su. (2004). Woman and State in Modern Indonesia. Cambridge University Press.

Fachrurozi, M. H. (2019). Politik Etis dan Bangkitnya Kesadaran Baru Pers Bumiputra. Bihari, 2(1), 13–25.

Hadi, K., & Sutianingsih. (2015). ENSIKLOPEDIA PAHLAWAN NASIONAL (Qoni, Ed.). Istana Media.

Harpiah, D., Wardah, E. S., & Fauziyah, S. (2018). PERAN RADEN AYU LASMININGRAT DALAM MENGEMBANGKAN SEKOLAH KEUTAMAAN ISTRI TAHUN 1907-1948. Tsaqofah: Jurnal Agama Dan Budaya, 16(2).

Horiyama, M. (2013). Semangat Baru: Kolonialisme, Budaya Cetak, dan Kesusastraan Sunda Abad Ke-19. Komunitas Bambu.

Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Tiara Wacana.

Labibatussolihah, Lestari, W. D., Azizah, L. N., Fitriani, hani, Fathiraini, N., & Adriani, N. M. (2019). The Values, Local Wisdom, and Heroism of Raden Dewi Sartika’s Thoughts On Women Emancipation Through Education. International Seminar on Social Studies and History Education.

Locher-Scholten, E. (2000). Women and the Colonial State: Essays in Gender and Modernity in the Netherlands Indies 1900-1942. Amsterdam University Press.

Lubis, N. H. (1998). Kehidupan Kaum Menak Priangan 1800-1942. Pusat Informasi Kebudayaan Sunda.

Nasution. (1983). Sejarah Pendidikan Indonesia. Penerbit Jemmars.

Ohorella, G. A., Sutjiatiningsih, S., & Ibrahim, . Much taruddin. (1992). Peranan Wanita Indonesia dalam Masa Pergerakan Nasional. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah nasional.

Pradita, S. M. (2020). Sejarah Pergerakan Perempuan Indonesia Abad 19 – 20: Tinjauan Historis Peran Perempuan dalam Pendidikan Bangsa. CHRONOLOGIA, 2(2), 12–27. https://doi.org/10.22236/jhe.v2i2.6060

Setyagama, A. (2014). Beberapa Persepsi Tentang Perjuangan Emansipasi Wanita Ditinjau Dari Budaya dan Agama. Jurnal Mimbar, 1(1), 33–38.

Sujati, B., & Haq, I. H. (2020). Gerakan Perempuan di Jawa (1912-1941). Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab Dan Dakwah, 2(1), 16–31. https://doi.org/10.32939/ishlah.v2i1.10

Suwirta, A. (2009). The History of Education in West Java, Indonesia: From Traditional Era Toward Modern Era. EDUCARE: International Journal for Educational Studies, 1(2).

Wieringa, Saskia. E. (2007). Feminisme Transnasional, Pelajaran Gelombang Pertama. Perempuan, 52, 91–104.

Wiriaatmadja, R. (2009). Dewi Sartika. Direktorat Nilai Sejarah.

Yuniarti, E. S. (2018). Pendidikan Bagi Perempuan Jawa Pada Abad Ke 19. Sejarah Dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, Dan Pengajarannya, 12(1), 30–38.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


BIHARI is Indexed by

Indeks Google ScholarGaruda