Kelas Edukasi Ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) untuk Cegah Stunting

Siti Novianti, Sri Maywati

Abstract


Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya. Pencegahan stunting dapat dilakukan dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dengan fokus ibu hamil dan bayi sampai dua tahun. Pencegahan stunting pada bayi baru lahir salah satunya adalah melalui Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sesaat setelah persalinan.  Jawa Barat termasuk provinsi dengan prevalensi menengah yaitu 29, 2 persen di tahun 2017, dan Kabupen Tasikmalaya merupakan wilayah tertinggi pertama prevalensi stunting di Jawa Barat. Berdasarkan data Puskesmas Manonjaya termasuk wilayah dengan kasus stunting tinggi, dimana salah satunya adalah Kelurahan Kalimanggis. Pelaksanaan Penyuluhan dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Juni 2019 dan bertempat di Balai Desa Kalimanggis Kec. Manonjaya. Peserta adalah ibu-ibu kader dan ibu balita di lingkungan posyandu Mawar dan Melati serta beberapa ibu lain yang berminat untuk mengikuti kegiatan. Jumlah peserta yang hadir adalah sebanyak 31 orang peserta.  Untuk menilai bagaimana pengetahuan dan pemahaman peserta mengenai materi IMD untuk pencegahan stunting, dilakukan pre test dan post test. Hasil rata-rata pre test adalah 3.7 (dari skor maksimal 10) dan post test nya memiliki rata-rata skor 6,1 (dari skor maksimal 10). Hasil minimum skor pre test 0 dan maksimum 8, dan terdapat peningkatan hasil post test yaitu minimum 2 dan maksimum 10. Selain pemberian materi, juga diberikan leaflet untuk menguatkan pemahaman dan juga menyebarkan informasi tersebut pada tetangga di lingkungannya.

Kata Kunci : stunting, Inisiasi Menyusu Dini, baduta

Full Text:

PDF

References


Badan Penelitian dan Penembangan Kesehatan Masyarakat. 2010 diunduh Januari 2019 dari www.litbang.depkes.go.id/..riskesdas2010/Laporan_Riskesdas_2010.pdf

Departemen Kesehatan, RI. 2008. Paket Modul Kegiatan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif 6 bulan. Jakarta

Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes. 2008. Pesan-Pesan Tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk Tenaga Kesehatan dan Keluarga. Jakarta

Edmond, K.M., Zandoh, C., Quigley, M.A., Amenga-Etego, S., Owusu-Agyei, S., Kirkwood, B.R., 2006. Delayed breastfeeding initiation increases risk of neonatal mortality. Pediatrics 117. doi:10.1542/peds.2005-1496

Fikawati, S., Syafiq, A., 2010. Anger Thermometer. Kesehat. Masy. Nas. 16424: 1–2. doi:10.21109/kesmas.v4i3.184

Handayani, S., Kapota, W.N., Oktavianto, E., 2019. Hubungan Status Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Batita Usia 24-36 Bulan Di Desa Watugajah Kabupaten Gunungkidul. Med. Respati J. Ilm. Kesehat. 14: 287. doi:10.35842/mr.v14i4.226

Harmia, E., Serudji, J., 2019. Hubungan Inisiasi Menyusui Dini Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Kabupaten Kampar Provinsi Riau 9: 168–175.

Kemenkes, RI. 2015. Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta

Roesli U. 2012. Panduan: inisiasi menyusu dini plus asi eksklusif. Pustaka Bunda; Jakarta




DOI: https://doi.org/10.37058/jsppm.v6i1.1743

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Jurnal Pengabdian Siliwangi
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Siliwangi
Jl. Siliwangi No.24 Kota Tasikmalaya
email: jsppm@unsil.ac.id

e-ISSN: 2477-6629 ; p-ISSN: 2615-4773

 

View My Stats