Pembangunan di Sulawesi Barat saat ini mendorong berdatangannya para tukang dan mandor bangunan di daerah tersebut. Sayangnya keahlian para tukang dan mandor bangunan ini sangat rendah dalam membuat struktur bangunan yang memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan terutama dalam menahan beban gempa. Umumnya, mereka hanya mengandalkan instruksi dari kontraktor dan pemilik bangunan yang lebih banyak mementingkan unsur penghematan biaya dan efisiensi waktu. Akibatnya, sering terjadi struktur bangunan yang dibuat tidak sesuai gambar dan memenuhi standar perencanaan bangunan yang aman terhadap gempa, terutama dalam pengecoran beton dan pendetailan tulangan. Melalui sosialisasi cara membaca gambar teknik ini secara intensif diharapkan para pelaku jasa konstruksi memiliki kemampuan menginterpretasikan gambar ke bentuk pekerjaan yang nyata. Identifikasi permasalahan di dapat dari tukang dan mitra yang belum paham membaca gambar kerja di Kabupaten Majene khususnya di Kecamatan Banggae Timur. Target dari sosialisasi ini yaitu tukang dan mandor. Setelah di dapat pokok permasalahan maka dicoba mencari solusi lewat beberapa kegiatan nyata yang akan disosialisasikan dan dapat dilaksanakan. Metode penyampaian melalui penyuluhan secara luring. Tahapan kegiatan pelatihan yang dilakukan meliputi presentasi materi pelatihan, diskusi, tanya jawab dan evaluasi pelatihan. Materi pelatihan membaca gambar teknik mencakup 3 topik yang meliputi standarisasi, mendeskripsikan gambar teknik, dan simbol. Pengabdian ini dinyatakan berhasil ditinjau dari aspek afektif dan kognitif, peserta penyuluhan telah memahami pentingnya sinkronisasi gambar dengan aplikasi yang ada dilapangan sehingga pengetahuan tukang dalam membaca gambar teknik. Hal ini dibuktikan dari hari kusioner post-test setelah penyampaian materi. Sedangkan dari aspek psikomotorik, Tim Penyuluh belum dapat memantau perubahan perilaku terhadap sistem perencanaan dan pembangunan bangunan tahan gempa yang terjadi pada peserta penyuluhan, mengingat terbatasnya waktu dan minimnya dana penyuluhan.
SNI 2847 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung, 2019, Badan Standar Nasional Indonesia, Jakarta.
SNI 1726 Tata Cara Perencanaan Tahan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung Dan Non Gedung, 2019, Badan Standar Nasional Indonesia, Jakarta.
Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan kerusakan, Juni 2006, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Jakarta.
Buku Saku: Persyaratan Pokok Rumah yang Lebih Aman, 2009. The Project on Building Administration and Enforcement capacity Development for Seismic Resilience. PUPR dan JICA
Jurnal Pengabdian Siliwangi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No.24 Kota Tasikmalaya email: jsppm@unsil.ac.id