IbM PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS BUDAYA SUNDA UNTUK GURU-GURU MIPA SMP DI KECAMATAN KARANGNUNGGAL TASIKMALAYA

Supratman Supratman, Depi Setialesmana, Yeni Heryani

Abstract


Kearifan lokal diangap hal yang sudah usang dan ketinggalan jaman sehingga diabaikan oleh praktisi pendidikan, pdahal banyak kearifan lokal dapat djadikan pendekatan dan model belajar. Seperti halnya terjadi pada SMP di karangnunggal untuk itu perlu digugah kembali, melalui workshop pembelajaran berbasis kearifan lokal. Dengan cara mengungkap model pembelajaran yang terintegrasi dengan budaya sunda didasarkan pada perkembangan kognitif peserta didik. Budaya sunda memiliki aneka ragam permainan yang bisa terintegrasi dengan pembelajaran disekolah, pada matapelajaran MIPA. Permain anak-anak pada budaya sunda dapat dijadikan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran dan memungkinkan peserta didik untuk mengungkap kedalaman pemikirannya, penjiwaanya terhadap konsep atau prinsip yang dipelajari dalam suatu matapelajaran, serta imaginasi kreatifnya dalam mengekspresikan pemahamannya.Untuk itu guru-guru dituntut untuk banyak memahami tentang budaya dilingkungannya, sehinga bisa memanfaatkan budaya tersebut sebagai perangkat pembelajaran.

Keywords: budaya sunda, perkembangan kognitif, dan pendekatan ilmiah

Full Text:

PDF 81-88

References


Bybee R.W. 1982. Piaget for Educators, Charles E Merri Publising. co Colombus Ohio.

Anthony, G. 1996. Active learning in a constructivist framework. Educational Studies in Mathematics, 31, 349-369.

Subanji and Supratman. 2015. The Pseudo-Covariational Reasoning Thought Processes in Constructing Graph Function of Reversible Event Dynamics Based on Assimilation and Accommodation Frameworks, Journal Korean Society Mathematical Education, Serie D, Res. Math. Educ. Vol. 19, No. 1, Maret 2015, p.61–79.

Polya, G. 1954. Mathematics and plausible reasoning; volume 1. Princeton: Princeton University Press.

Stacey, K, Mason, J and Burton. L. 2010, Thinking Mathematically Pearson Education Limited 2010, Second edition published.

NCTM (National Council of Teacher of Mathematics). 1989. Principle and standards for the school mathematics, RestonVA; NCTM Polya, G. 1954. Mathematics and plausible reasoning; volume 1. Princeton: Princeton University Press.

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidi-kan). 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendik-nas RI no. 22 tahun 2006, Jakarta.

Kosasih, D 2008. Pembelajaran berbasis lingkungan dan budaya lokal: Kearifan lokal yang tercermin pada permainan tradisonal. tersedia pada http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/196307261990011-DEDE_KOSASIH/PDF/Makalah/Makalah_Garut_JAdi.pdf

DRP, 2012. Daftar Referensi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Suja, I W., Sudria, I B. N., dan Anggreni, N. K., 2009. Eksplorasi dan Integrasi Konsep-konsep Sains Kimia Asli ke dalam Pembelajaran Sains SMP, Jurnal IKA. Vol.7(1), h. 45 – 56.

Suardana, I. N, dan Retug, N, 2013. Pelatihan Pembuatan Perangkat Pembelajran Berbasis Budaya bali bagi guru-guru Sains SMP di kecamatan Buleleng, Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Widya Laksana, h. 10 -20.

Kosasih D, 2008. Pembelajaran berbasis lingkungan dan budaya lokal, Workshop Peningkatan Kualitas pembelajaran Sains, 30 Juli 2008, Garut.

Rosyidi, Z, 2012. Perseptif Budaya Lokal dalam Pembelajaran di Sekolah Tingkat Dasar, Jurnal PGMI Madrasatuna, Vol. 3(2), h. 255-269.

Muzdalipah, I dan Yulianto, E. 2015. Pengembangan Desain Pembelajaran Matema-tika Untuk Siswa Sd Berbasis Aktivitas Budaya dan Permainan Tradisional Masyarakat Kam-pung Naga, Jurnal Siliwangi Vol. 1. No.1. Mei.2015

Supratman. 2013. Piaget’s Theory in the Development of Creative Thinking, Journal Korean Society Mathematical Education, Serie D, Res. Math. Educ. Vol. 17, No. 4, December 2013, p.291–307.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.