PENTINGNYA TECHNOPRENEURSHIP DALAM DUNIA PENDIDIKAN TINGGI

Betanika Nila Nirbita

Abstract


Pendidikan pada perguruan tinggi saat ini diharapkan mampu mencetak mahasiswa yang dapat membuka lapangan kerjanya sendiri (job creator) dibandingkan dengan mencari pekerjaan pada perusahaan (job seeker). Perguruan tinggi sebagai salah satu jenjang pendidikan berkewajiban mencetak generasi yang memiliki kemandirian yang tinggi, terlebih kemandirian secara ekonomi. Pendidikan tinggi tidak hanya berfungsi sebagai sarana penyampai teori saja namun juga praktek dan keterampilan (softskill). Salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan hal tersebut adalah dengan adanya mata kuliah kewirausahaan pada setiap jurusan dan fakultas. Pemerintah mengharapkan dengan mewajibkannya mata kuliah kewirausahaan mahasiswa dapat menjadi job creator dengan berwirausaha, terlebih dengan menggunakan teknologi sebagai sarana untuk berwirausaha. Technopreneurship merupakan pengembangan dari konsep kewirausahaan yang berbasis teknologi. Namun, diluar harapan tersebut terdapat kendala yang harus dihadapi yaitu ketidaktahuan mahasiswa mengenai konsep Technopreneurship dan pentingnya Technopreneurship agar mahasiswa mampu menjadi seorang job creator. Tujuan literasi ini adalah untuk memberikan solusi pentingnya Technopreneurship dalam perguruan tinggi sebagai pengembangan terhadap pendidikan kewirausahaan.

Full Text:

PDF

References


Anoraga dan Sudantoko. 2002. Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil. Jakarta: Rineka Cipta

Amboala, T., & Richardson, J. 2016. Technological Entrepreneurship Framework for University Commercialization of Information Technology. Issues in Informing Science andInformation Technology, 13, 279-290.

Astamoen, M. P. 2008. Entrepreneurship dalam Perspektif Kondisi Bangsa Indonesia: Alfabeta.

Badan Pusat Statistik. 2019. Agustus 2019: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,28 Persen. Diakses dari https://www.bps.go.id/pressrelease/2019/11/05/1565/agustus-2019--tingkat-pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-5-28-persen.html. Pada tanggal 1 April 2020.

Direktorat Akademik. 2008. Technopreneurship. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi: DIKTI

Harjono, Ardi Widyatmoko, dan Nurhidayat, Taufik. 2013. Pembelajaran Kewirausahaan Politama. Prosiding KNIT RAMP-IPB, 27-32

Mintardjo, Christoffel. 2008. Teknopreneur sebagai Entrepreneur Abad 21: Suatu Pengantar. Jurnal FORMAS, 1(4): 228-237.

Mopangga, Herwin. 2015. Studi Kasus Pengembangan Wirausaha Berbasis Teknologi (Technopreneurship) di Provinsi Gorontalo. Trikonomika, Vol 14 No 1, Pp 13-24

Mowery, D.C., & Shane, S. 2002. Introduction to The Special Issue on University Entrepreneurship and Technology Transfer. Management Science, 48(1), v-ix

NCIIA. 2006. Invention to Venture: Workshop in Technology Entrepreneurship. Madison: National Collegiate Inventors and Innovators Alliance

Ono, Suparno et al. 2013. Peningkatan Minat Technopreneurship Melalui Workshop Satu Hari. Prosiding KNIT RAMP-IPB: 131-139

Pate, L. P. 2016. Technology implementation: impact on students perception and mindset. The International Journal of Information and Learning Technology, 33 (2), 91-98.

Rubin, et.al. 2015. Knowledge flow in Technological Business Incubators: Evidence from Australia and Israel. Technovation.




DOI: https://doi.org/10.37058/prospek.v1i1.1627

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
Published by: E-Jurnal PROSPEK (Jurusan Pendidikan Ekonomi)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi
Universitas Siliwangi - Tasikmalaya© 2019