Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Mereduksi Miskonsepsi pada konsep Gerak Lurus Siswa SMA Kelas X

Nana Nana

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mereduksi Miskonsepsi pada konsep Gerak Lurus Siswa SMA kelas X-MIA 4 SMA N Ciamis melalui model pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK/Classroom Action Research). PTK ini menggunakan model Kurt Lewin yang terdiri dart empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data informasi tentang keadaan siswa dilihat dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan ketercapaian target yang telah ditentukan diawal sebelum siklus, maka hasil tindakan pada siklus I dikatakan masih kurang berhasil. Miskonsepsi siswa setelah tindakan semakin meningkat daripada sebelum tindakan, sedangkan miskonsepsi berkurang akan tetapi siswa yang tidak memahami konsep semakin bertambah. Jika dilihat dari rata-rata ketercapaian hasil pretest dan post-test, miskonsepsi yang dialami siswa berkurang sebesar 17,74%. Hasil ini belum mencapai hasil yang sesuai target yang dibuat yaitu 25%. Secara keseluruhan siklus II terlaksana dengan baik akan tetapi masih tetap belum mencapai target yang telah ditentukan. Setiap siklus selalu meningkat yaitu pada siklus I miskonsepsi berkurang 17,74%, siklus II berkurang 21,43% dan Siklus III miskonsepsi berkurang 62,50%. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dapat mereduksi miskonsepsi yang terjadi pada siswa.

Keywords


model pembelajaran inkuiri; miskonsepsi; gerak lurus

Full Text:

PDF

References


Abraham, M.R., Vickie M.W., & Susan L.W. (1994). A Cross-Age Study of the Understanding of Five Chemistry Concepts. Journal of Research in Science Teaching, 31 (2), 147-165.

Arifin, Zainal. (2012). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Auster, E. & Wylie, K. (2006). Creating Active Learning in the Classroom: A Systematic Approach. Journal of Management Education.

Gulo,W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Gramedia Widiasarana.

Majid, A. (2013) Strategi Pembelajaran. Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya

Maulana. (2010). Usaha Mengurangi Miskonsepsi Fisika Melalui

Pembelajaran Dengan Pendekatan Konflik Kognitif. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia.

Moleong, L. J. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mulyadi. (2010). Diklat Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Tengah.

Nana. (2014). Pengembangan Pembelajaran POE2WE dalam

Pembelajaran Fisika SMA. (Surakarta: Disertasi UNS).

Nana. (2014). The Effectivenes of Scientific Approach Through Predict, Observe, Explain, Elaborate, Write, and Evaluate (POE2WE). The Social Sciencer 11 (6), 1028-1034.

Nana, Sajidan, Akhyar, M., & Rochsantiningsih, D. (2014).

Pengembangan Pembelajaran Fisika SMA Melalui Elaboration

Write and Evaluation (EWE) dalam Kurikulum 2013. Seminar Nasional Pendidikan Sains. [Online]. Tersedia: https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snps/article/view/4944 [30

November 2019].

Nana, Sajidan, Akhyar, M., & Rochsantiningsih, D. (2014). The

Development Of Predict, Observe, Explain, Elaborate, Write, and

Evaluate (POE2WE) Learning Model in Physics Learning At Senior

Secondary School. Journal of Education and Practice. 5 (19): 59.

Nana, (2018). Penggunaan Pendekatan Konflik Kognitif untuk remidiasi miskonsepsi konsep suhu dan kalor. Seminar Nasional Pendidikan Sains ( SNPS). Surakarta FKIP UNS.

Nonoh Siti Aminah. (2012). Dasar-dasar Penelitian Pembelajaran dan Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta : UNS Press

Paul Suparno. (2005). Miskonsepsi & Perubahan Konsep Pensisikan

Fisika. Jakarta: PT. Grasindo

Pujianto, Agus, Nurjannah dan I wayan Darmadi. Analisis Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Kinematika Gerak Lurus. Jurnal Pendidikan Fisika, Tadulako.

Roestiyah, N. K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Saparini. (2009). Identiflkasi Miskonsepsi pada Konsep Optik Geometri. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sebelas Maret,

Surakarta.

Sarwiji Suwandi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan

Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS

Suharsimi, Suhardjono, & Supardi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Sardinian. (2007). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Susilowati, A.D. (2012). Penyusunan Tes Diagnostik Fisika SMA Kelas X di SMA 2 Sukoharjo. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Syaifudin, Ahmad. (2008). Implementasi Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing dalcan Matematika Untuk Mengurangi Miskonsepsi Geometri Siswa Kelas VIII SMP N 3 Bulukamba Brebes Tahun Ajaran 2007/2008. Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Tayubi, Yuyu R. (2005). Identiftkasi Miskonsepsi pada Konsep-Konsep Fisika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI). Mimbar Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Van Den Berg, Euwe (Ed). (1991). Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

Wardhani. dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Universitas Terbuka.




DOI: https://doi.org/10.37058/diffraction.v2i1.1799

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 DIFFRACTION



Jurnal ini terindeks oleh:

Pendidikan Fisika FKIP Univesitas Siliwangi

Gedung FKIP lantai 1, Jl. Siliwangi No. 24, Kota Tasikmalaya - 46115

email: diffraction.fisika@unsil.ac.id

DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics

terlisensi creative commons attribution-share alike 4.0 international

Web Analytics Made Easy - Statcounter

View DIFFRACTION's Stats