Profil Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa SMA di Kota Bandung
Abstract
Tantangan abad 21 menuntut manusia untuk memiliki berbagai keterampilan. Perkembangan sains dan teknologi hingga abad 21 tidak terlepas dari keterampilan yang diawali dengan keterampilan dasar mengobservasi suatu fenomena yang kemudian dilanjutkan keterampilan selanjutnya yang lebih kompleks. Keterampilan inilah yang disebut dengan keterampilan proses sains. Pentingnya melatihkan keterampilan proses sains ini menjadi alasan penulis melakukan survey untuk memperoleh gambaran mengenai profil keterampilan proses sains siswa SMA di Kota Bandung. Dengan menggunakan isntrumen tes uraian berjumlah lima soal yang diberikan pada salah satu kelas XI IPA di SMA Kota Bandung, diperoleh hasil bahwa 24% siswa memiliki keterampilan proses sains dengan kategori sedang, dan 76% berada pada kategori rendah. Ditinjau dari aspek setiap keterampilan proses sains, diperoleh hasil bahwa siswa masih kurang terampil dalam aspek membuat hipotesis, menentukan variabel, dan membuat prosedur percobaan. Sedangkan untuk aspek menentukan alat dan bahan, siswa berada pada kategori cukup. Keterampilan proses sains yang rendah ini disebabkan karena siswa belum dilatihkan keterampilan proses sains secara optimal pada pembelajaran sehari-hari. Untuk mengatasi masalah tersebut, guru hendaknya lebih memperhatikan lingkungan belajar siswa, salah satunya dengan menciptakan lingkungan belajar yang berbasis inkuiri.
Keywords
keterampilan proses sains, sekolah menengah atas, suhu dan kalor, tantangan abad 21
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.37058/diffraction.v1i1.808
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 DIFFRACTION
Jurnal ini terindeks oleh:
Pendidikan Fisika FKIP Univesitas Siliwangi
Gedung FKIP lantai 1, Jl. Siliwangi No. 24, Kota Tasikmalaya - 46115
email: diffraction.fisika@unsil.ac.id
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics
terlisensi creative commons attribution-share alike 4.0 international