Etnomatematik dalam Bercocok Tanan Padi dan Kerajinan Anyaman Masyarakat Kampung Naga

Vepi Apiati, Yeni Heryani, Siska Ryane Muslim

Abstract


Kampung naga merupakan kampung adat yang masih lestari, masyarakatnya memegang teguh tradisi nenek moyang mereka. Masyarakatnya menolak intervensi dari pihak luar jika hal itu mencampuri dan merusak kelestarian kampung tersebut. Disinilah kami mulai berpikir untuk mempelajari lebih dalam tentang kehidupan masyarakat Kampung Naga di Tasikmalaya. Mata pencaharian pokok masyarakat kampung naga adalah petani, pada umumnya mereka bercocok tanam padi dan mata pencaharian lainnya adalah pengrajin anyaman yang terbuat dari bambu. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan etnografi, yaitu pendekatan empiris dan teoretis yang bertujuan mendapatkan deskripsi dan analisis mendalam tentang kebudayaan berdasarkan penelitian lapangan yang intensif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menetapkan informan, melakukan wawancara, membuat catatan etnografis, melakukan analisis. Teknik analisis data diantaranya reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Simpulan dalam penelitian ini Etnomatematik dalam bercocok tanan padi pada masyarakan kampung naga diantaranya penghitungan ganjil genap untuk menentukan benih padi yang akan ditanam. Biasanya di semester satu (bilangan ganjil) mereka menanam padi dengan jenis pare alit dan di semester kedua (bilangan genap) mereka menanam padi dengan jenis pare ageung. Etnomatematik dalam kerajinan anyaman masyarakat kampung naga adalah adanya penggunaan prinsif teselasi pada pola anyamannya. (1) Teselasi pada kerajinan anyaman tekor sama kipas memiliki pola regular tessellation, (2) Teselasi pada anyaman piring alas buat makan memiliki pola Semiregular Tesselation, Teselasi pada kerajinan anyaman piring snek dan rigen piring memiliki pola A Demi Reguler Tesselation

Full Text:

PDF

References


Ascher, M. 1991. Ethnomathematics: A Multicultural View of Mathematical Ideas. New York: Capman & Hall.

Barton, W. D. (1996). Ethnomatemathics: Exploring Culturan Diversity in Mathematics. Auckland: University of Auckland.

Bogdan, R. & S.J. Tylor, 1993. Kualitatif Dasar-Dasar Penelitian (terjemahan), Surabaya: Usaha Nasional.

D’Ambrossio, U. Ethnomathematics: Traditions and Modernity. Sao Paulo. Brazil: Sense Publishers.

D’Ambrossio, U. 2001 Ethnomathematics:link between traditions and Modernity. Sao Paulo. Brazil: Sense Publishers

D’Ambrosio, Ubiratan. 1985. Ethnomathematics and Its Place in the History and Pedagogy of Mathematics. Tersedia pada http://www.math.utep.edu/Faculty/pmdelgado2/Math1319/History/DAmbrosio.pdf. Diunduh tanggal 22 agustus 2018

Lexy J, Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

O’Daffer, Phares G. 2008. Mathematics for Elementary School Teachers. Fourth Edition. Pearson Education.

Rokhmah, Siti, dkk. 2010. Empowering Student’s Creativity Through Learning Tessellation Using the Internet. Tersedia pada http://ifed.or.id/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=147:empowe ring-students-creativity-through-learning-tesselation-using-the- internet&catid=45: pendidkan&Itemid=54〈=in. Diunduh tanggal 22 agustus 2018

Rosa, M. dan Orey, D. C. (2011). Ethnomatematics: The cultural aspects of mathematics. Revistas Latinoamericana de Etnomatematica, Vol. 4 No. 2 hlm. 32-54

Wilder, R. L. (1950). Cultural basic of Mathematics: An International Congress of Mathematicians,http://wwwhistory.mcs.standrews.ac.uk/Extras/Cultural_Basis_I.html (diakses tanggal 26 Januari 2018).




DOI: https://doi.org/10.37058/jspendidikan.v4i2.586

Refbacks

  • There are currently no refbacks.





©2015 JURNAL SILIWANGI: Seri Pendidikan
Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP2M-PMP) Universitas Siliwangi
Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya - 46115
email: jspendidikan@unsil.ac.id


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License