PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN MANGGIS SEBAGAI BAHAN INVIGORASI PADA BENIH KEDELAI YANG TUMBUH DALAM KONDISI CEKAMAN SALINITAS

Desi Rahmawati Rahmawati, Maman suryaman, Adam Saepudin

Abstract


Cekaman salinitas mempengaruhi hampir semua proses fisiologi, biokimia dan tahap pertumbuhan tanaman. Perkecambahan dan fase bibit merupakan fase paling sensitif terhadap cekaman abiotik bagi sebagian tanaman termasuk kedelai. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah teknologi invigorasi. Invigorasi benih adalah perlakuan yang diberikan terhadap benih sebelum penanaman dengan tujuan memperbaiki perkecambahan dan pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak daun manggis yang terbaik untuk memperbaiki perkecambahan dan pertumbuhan vegetatif kedelai pada lahan salin. Penelitian dilaksanakan di Kampus Universitas Siliwangi Mugarsari pada bulan Oktober 2019 sampai Mei 2020. Perlakuan terdiri atas dua faktor menggunakan rancangan acak kelompok, tiga ulangan. Faktor I Konsentrasi ektrak daun manggis (13 ppm, 26 ppm, dan 39 ppm), dan faktor II adalah konsentrasi NaCl (tanpa NaCl, 3000 ppm, dan 6000 ppm). Hasil penelitian menunjukan tidak terjadi interaksi antara pmberian konsentrasi ekstrak daun manggis dan konsentrasi NaCl. , secara mandiri konsentrasi ekstrak daun manggis memberikan pengaruh nyata pada tinggi tanaman 2 minggu setelah tanam, dimana konsentrasi ekstrak daun manggis 26 ppm memberikan tinggi tanaman tertinggi yaitu 19,64 cm. Konsentrasi NaCl memberikan pengaruh nyata, konsentrasi NaCl 6000 ppm mampu menurunkan daya kecambah menjadi 23,33 %, kecepatan tumbuh 4,64%, bobot kering kecambah 3,78 g dan bobot kering akar 1,656 g.

Keywords


Ekstrak; Invigorasi; Kedelai; Manggis; Salinitas

Full Text:

PDF

References


Adie MM, Krisnawati A. 2016. Biologi tanaman kedelai. Balai Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Malang. http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id. diakses 29 Agustus 2019.

Ai NS. 2011. Biomassa dan kandungan klorofil total daun jahe (Zingiber officinale L.) yang mengalami cekaman kekeringan. Jurnal Ilmiah Sains. 11(1): 1-5.

Ai NS, Banyo Y. 2011. Konsentrasi klorofil daun sebagai indikator kekurangan air pada tanaman. Jurnal Ilmiah Sains. 11(2): 166-173.

Aldi YS. Oktavia S, Yenni S. 2016. Uji efek immunomodulator dari ekstrak daun manggis (Garcinia mangostana L.) dengan metode carbon clearence dan menghitung jumlah sel leukosit pada mencit putih jantan. Jurnal Farmasi Higea. 8(1):20-31.

Amartani K. 2019. Respon perkecambahan benih jagung (Zea mays L.) pada kondisi cekaman garam. Agrosaintek. 3(1): 9-14.

Arief R, Koes F. 2010. Invigorasi Benih. Prosiding Pekan Serealia Nasional. ISBN: 978-979-8940-29-3: 473-477.

Ashari A, Nurcahyani E, Qudus HI, Zulkifli, 2018. Analisis kandungan prolin planlet jeruk keprok batu 55 (Citrus reticulata Blanco var. crenatifolia) setelah diinduksi larutan atonik dalam kondisi cekaman kekeringan secara in vitro. Analit: Analitycal and Enviromental Chemistry. 3 (1): 69-78.

Asyura L, Hasanah Y, Irmansyah T. 2018. Respon pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max (L.) Merill). terhadap perlakuan cekaman kekeringan dan pemberian antioksidan asam salisilat dan asam askorbat. Jurnal Agroteknologi FP USU. 6 (1): 174-179.

Azzidine F, Gherroucha H, Baka M. 2011. Improvement of salt tolerance in durum wheat by ascorbic acid application. Journal of Stress Physiology & Biochemistry. 7(1): 27-37.

Balitkabi. 2016. Deskripsi varietas unggul kedelai 1918-2016. ttp://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wpcontent/uploads/2016/09/kedelai.pd f. Diakses tanggal 29 Agustus 2019. BPS, 2019. Impor kedelai menurut negara asal utama, 2010-2017. https://www.bps.go.id/statictable/201 9/02/14/2015/impor-kedelai-menurut-negara-asal-utama-2010- 2017.html. Diakses 29 Agustus 2019.

Budiono R, Sugiarti D, Nurjaman M, Setiawati T, Supriatun T, Mutaqin AZ. 2016. Kerapatan stomata dan kadar klorofil tumbuhan Clausena excavanta berdasarkan perbedaan intensitas cahaya. Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek.

Diniatik, Suparman, Anggraeni D, Amar I. 2016. Uji antioksidan ekstrak etanol daun dan kulit batang manggis (Garcinia mangostana L.). Pharmaciana. 6 (1): 21-30.

Djukri. 2009. Cekaman salinitas terhadap pertumbuhan tanaman. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Universitas Negeri Yogyakarta : 16 Mei 2009. hal B-49 – B-55.

Halimursyadah, Murniati E. 2008. Pengaruh pemberian senyawa antioksidan sebelum simpan terhadap umur simpan benih kapas (Gossypium hirsutum L.). J. Floratek 3: 1 – 9

Irawan AW. 2006. Budidaya tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merill). Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor. https://sawitwatch.or.id/download/manual%20dan%20modul/138_Budiday a%20Kacang%20Kedelai.pdf.29 Agustus 2019.

Izzati NN, Diniatik, Rahayu WS. 2012. Aktivitas antioksidan ekstrak perasan daun manggis (Garcinia mangostana L.) berdasarkan metode DPPH (2,2 Diphenyl-1-phycryl hydrazil). PHARMACY. 9 (3):111-121.

Mindari W. 2009. Cekaman garam dan dampaknya pada kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Monograf. ISBN: 978-979-3100-91-3.

Muharam, Saepudin A. 2016. Pengaruh berbagai pembenah tanah terhadap pertumbuhan dan populasi tanaman padi sawah (Oryza sativa L.) varietas dendang di tanah salin sawah bukaan baru. Jurnal Agrotek Indonesia. 1(2): 141-150.

Mukhriani, 2014. Ekstraksi, pemisahan senyawa dan identifikasi senyawa aktif. Jurnal Kesehatan. 7 (2)

Novenda LI, Nugroho SA. 2016. Analisis kandungan prolin tanaman kangkung (Ipomoea Reptana Poir), bayam (Amaranthus Spinosus), dan ketimun (Cucumis Sativus L.). Pancaran. 5 (4): 223-234.

Nurfiana G, Mindi L, Novia M. 2017. Aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi daun manggis (Garcinia mangostana) terhadap DPPH (1,1- Difenil-2-Pikrilhidrazil). Jurnal Farmasi Indonesia. 14 (1): 9-15.

Nurhidayati. 2017. Kesuburan dan kesehatan tanah. Intimedia. Malang Jatim.

Purwaningrahayu RD. 2016. Karakter morfofisiologi dan agronomi kedelai toleran salinitas. Iptek Tanaman Pangan. 11(1): 35-48.

Purwaningrahayu RD, Taufik A. 2017. Respon morfologi empat genotipe kedelai terhadap cekaman salinitas. Jurnal Biologi Indonesia. 13(2): 175- 188.

Putri IP. 2015. Effectivity of xanthone of mangosteen (Garcinia mangostana L.) rind as anticancer. J. MAJORYTY. 4(1):33-38

Putri HP. 2016. Metode penapisan kedelai toleran salinitas. Iptek Tanaman Pangan. 11(1):67-76.

Kusmiyati F, Purbajanti ED, Kristanto BA. 2009. Karakter fisiologis, pertumbuhan dan produksi legum pakan pada kondisi salin. Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan – Semarang, 20 Mei 2009.

Kusumiyati, Tino MO, Fajrianti AH. 2017. Pengaruh konsentrasi larutan garam NaCl terhadap pertumbuhan dan kualitas bibit lima kultivar asparagus. J. Hort. 27 (1): 79-86.

Rini DS, Mustikoweni, Surtiningsih T. 2005. Respon perkecambahan benih sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) terhadap perlakuan osmoconditioning dalam mengatasi cekaman salinitas. Berita Biologi. 7(6):307-313.

Rihin N. 2019. Pengaruh variasi kadar salinitas media dan macam bahan amelioran terhadap pertumbuhan azolla microphylla kaulf. Jurnal Ilmiah Pertanian. 15 (2):44-50.

Ruliyansyah A. 2011. Peningkatan performansi benih kacangan dengan perlakuan invigorasi. J. Tek. Perkebunan & PSDL. Perkebunan dan Lahan Tropika. 1: 13-18.

Sayuti K, Yenrina R. 2015. Antioksidan alami dan sintetik. Padang. Andalas University Press: ISBN: 978-602- 8821-97-1.

Sobir, Miftahudin, Helmi S. 2018. Respon morfologi dan fisiologi genotipe terung (Solanum melongena L.) terhadap cekaman salinitas. J. Hort. Indonesia. 9(2): 131-138.

Srihari E, Lingganingrum FS. 2015. Ekstrak kulit manggis bubuk. Jurnal Teknik Kimia. 10(1):1-7.

Sumarno dan Gozi MA, 2016. Persyaratan tumbuh dan wilayah produksi kedelai di Indonesia.Malang.http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wpcontent/uploads/2016/03/dele_4.sumar no-1.pdf. Diakses 29 Agustus 2019.

Suryaman M, Saepudin A, Zumani D. 2017. Penggunaan beberapa bahan invigorasi pada benih kedelai yang tumbuh dalam kondisi cekaman salinitas. Prosiding Seminar Nasional Pertanian. Karawang. UNSIKA.

Suryaman M, Hikmat M, Hodiyah I, Karnasih A. 2019. Efek cekaman salinitas terhadsap perkecambahan, pertumbuhan dan hasil kedelai yang diberi antioksdidan dari kulit manggis dan vitamin C. Prosiding Seminar Nasional Agroteknologi, Jurusan Agroteknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

Suryaman M, Hikmat M, Hodiyah I, Nuraeni Y. 2021. Mitigasi cekaman salinitas pada fase perkecambahan kedelai melalui invigorasi dengan ekstrak kulit manggis dan ekstrak kunyit. Agrosaintek. 5 (1): 18-26.

Warsa T, Achyar CS. 1982. Teknik perancangan percobaan kelompok statistika. Bandung: Fakultas Pertanian UNPAD.

Wahono E, Izzati M, Parman S. 2014. Interaksi antara tingkat ketersediaan air dan varietas terhadap kandungan prolin serta pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max L. Merr). Jurnal Biologi. 3(3): 65-74.

Wijayanti NPAD, Dewi LPMK, Astuti KW, Fitri NPE. 2016. Optimasi waktu maserasi untuk manggis (Garcinia mangostana L.) rind menggunakan pelarut etil asetat. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia. 3(1): 12-16.

Wulandari S. 2017. Kebijakan Pemerintah Indonesia dalam melindungi petani lokal dari ancaman impor kedelai amerika serikat tahun 2012-2016. JOM FISIF. 4(2): 1-15.

Yuniati R. 2004. Penapisan galur kedelai Glycine max (L.) Merrill toleran terhadap NaCl untuk penanaman di lahan salin. Makara, Sains. 8(1): 21-24

Zakiyah M, Manurung TF, Wulandari RS. 2018. Kandungan klorofil daun pada empat jenis pohon di arboretum sylva Indonesia Pc. Universitas Tanjungpura. Jurnal Hutan Lestari. Vol. 6 (1): 48-55.

Zumani D, Suhartono, 2018. Pemanfaatan antioksidan pada seed coating untuk mempertahankan vigor benih kedelai di penyimpanan. Jurnal Siliwangi. 4(1): 47-54.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

Program Studi Magister Agroteknologi, Pascasarjana, Universitas Siliwangi

Jl. Siliwangi no. 24 Kota Tasikmalaya - 46115

telp: (0265) 330634 | email: jacrops@unsil.ac.id