Pendidikan di Indonesia memiliki 3 jalur, yakni jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Namun, mayoritas orang hanya mementingkan pendidikan formal. Sehingga fokus peningkatan kualitas pendidikannya pun hanya terfokus pada pendidikan formal saja. Padahal, pendidikan formal dan informal pun harus memiliki kualitas yang baik. Terlebih pendidikan non formal adalah sebagai pelengkap atau bahkan pengganti pendidikan formal bagi orang yang bekum berkesempatan untuk menempuh pendidikan formal. Salah satunya yaitu dengan didirikannya PKBM yang merupakan singkatan dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Terdapat beberapa program yang ada di dalam PKBM misalnya seperti pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, peningkatan life skill/soft skill, dan masih banyak lagi. Meskipun merupakan bagian dari pendidikan non formal, PKBM memiliki potensi yang cukup besar dalam mewujudkan generasi yang cerdas dan berdaya. Maka dari itu PKBM pun harus memiliki kualitas yang baik sama halnya dengan pendidikan formal yang selalu diusahakan untuk peningkatan kualitasnya. Penelitian ini menggunakan metode survey yakni secara langsung mengunjungi PKBM Al-Insan untuk mengidentifikasi serta memastikan dokumen apa saja yang belum terpenuhi untuk peningkatan mutu PKBM melalui akreditasi untuk kemudian didampingi dalam proses pemenuhan dokumen pendukung akreditasi PKBM. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa setiap jalur pendidikan di Indonesia penting untuk diingkatkan kualitasnya, karena generasi yang cerdasa dan berdaya lahir dari pendidikan yang berkualitas.
Setiawan, A. (2016). Strategi Pengelolaan PKBM dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Nonformal. Yogyakarta: Publishing Center UIN Sunan Kalijaga.
Sudirman, Y. (2011). Pendidikan Kesetaraan dan Pendidikan Nonformal. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Yulianto, A. (2014). Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Mutu untuk PKBM di Kabupaten Magelang. Jurnal Inovasi dan Pendidikan Profesional, 1(2), 122-129.