Pemanfaatan Tumbuhan Obat Sebagai Indigenous Knowledge Masyarakat Tasikmalaya serta Peranannya dalam Pembelajaran Biologi berbasis Etnopedagogik
Tezar Rivaldo Pakpahan, Fira Regina Ryandita, Yustika Herawati, Suci Ismiatul Hasanah, Abdul Aziz Habibi, Diana Hernawati, Liah Badriah
Abstract
Tasikmalaya merupakan daerah yang kaya akan budaya dan memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah. kekayaan tersebut meliputi nilai moral, pengetahuan, teknologi dan kesehatan yang digunakan secara turun-temurun dalam tradisi lokal. Selama ini sudah banyak jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Tasikmalaya dan sudah menjadi sebuah kearifan lokal bagi warga setempat, permasalahannya adalah sebagian besar suatu kebudayaan terun-temurun tersebut dilakukan secara lisan, sehingga minim akan dilakukannya identifikasi dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang jenis-jenis tanaman obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Tasikmalaya sebagai Indigenous Knowledge. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan pengambilan data meliputi wawancara dan observasi. Hasil penelitian dari 20 orang responden terdapat 6 orang responden laki-laki yang mengetahui atau memiliki pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman obat dan 4 orang tidak mengetahuinya. Begitupun dengan responden perempuan, terdapat 5 orang yang mengetahui tentang pemanfaatan tanaman obat dan 5 orang lagi tidak mengetahunya. Secara keseluruhan terdapat 11 responden yang mengetahui atau memiliki pengetahuan tentang penggunaan tanaman obat yang dikategorikan sebagai Indigenous Knowledge. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa Indigenous knowledge yang dimiliki oleh generasi Z lebih rendah dari generasi Baby Boomers. Padahal seharusnya generasi Z memiliki pengetahuan yang lebih akan hal ini, karena pemanfaatan tanaman dipelajari di bangku sekolah. Adapun tanaman yang digunakan sebagai tanaman obat sebagian besar sudah tepat guna dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Sehingga pengetahuan yang sifatnya turun temurun atau disebut dengan Indigenous knowledge bukanlah hanya sebatas mitos
Keywords
Tanaman Obat; Indigenous Knowledge; Etnopedagogik; Tasikmalaya
References
Adelia, Nisa. 2016. Pustakawan dan Pengetahuan Tradisional: Studi tentang Urgensi dan Peran Pustakawan dalam Pengetahuan Tradisional. Jurnal Record and library. (Online), Volume 2 (1). Diakses 10 Mei 2019.
Farid, Mohammad, Ruminiati dan Suharjo. 2017. Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kearifan Lokal Dalam Membentuk Karakter Siswa. Jurnal Transformasi Pendidikan Abad 21, (Online), Tema 7 (9). Diakses 10 Mei 2019.
Jaiswal, Ajeet. 2019. Indigenous Knowledge System and India’s Preparedness to project Indigenous Knowledge. Tersedia (Online) https://www.researchgate.net/publication/332727937. Diakses pada 10 Mei 2019.
Jumiarni, Wa Ode, dan Oom Komalasari. 2017. Eksplorasi Jenis Dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Suku Muna Di Permukiman Kota Wuna. Jurnal Trad. Med. Vol 22(1) p 45-56. (Online). Diakses 12 Mei 2019.
Lestaridewi, Ni Ketut, Mohamad Jamhari dan Isnainar. 2017. Kajian Pemanfaatan Tanaman Sebagai Obat Tradisional Di Desa Tolai Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong. e-JIPBIOL Vol.5 (2):92-108. (Online) Diakses pada 9 Mei 2019.
Rahayu, Mulyati, dkk. 2006. Pemanfaatan Tumbuhan Obat secara Tradisional oleh Masyarakat Lokal di Pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara. Jurnal Biodiversitas. Volume 7(3) Hlm 45-50. (Online) Diakses Pada 10 Mei 2019.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM PRESS.
DOI:
https://doi.org/10.34289/285225
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Bioedusiana is Indexed by