PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI PELARUT FOSFAT PADA BERBAGAI pH TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merr)

Ratna Dewi Hartati

Abstract


Bakteri pelarut fosfat (BPF) merupakan bakteri tanah yang dapat melarutkan fosfat sehingga dapat diserap oleh tanaman. Ketersediaan fosfor (P) bagi tanaman dipengaruhi oleh pH. Pada tanah masam P terikat oleh Al dan Fe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya interaksi antara BPF dan berbagai pH tanah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L. Merr). Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya dan Screen House Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Tasikmalaya pada bulan Juni sampai September 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial dua faktor perlakuan dengan jumlah perlakuan 12 dan diulang sebanyak 3, faktor I (BPF) : kontrol, inokulum P. fluourescens konsentrasi 15 ml/L, inokulum B.subtilis konsentrasi 15 ml/L, inokulum kombinasi P.fluourescens dan          B. subtilis konsentrasi 15 ml/L perbandingan masing- masing 7,5ml/L, faktor II (pH tanah): (netral) pH 7, (asam) pH 5,5, (asam) pH 4. Data analisis menggunakan sidik ragam dengan uji F da dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan pada pH tanah masam, tanaman menunjukkan kekahatan P. Pemberian BPF pada berbagai pH tanah berinteraksi baik pada jumlah biji per polong. Sedangkan pengaruh mandiri dari pH tanah berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, luas daun, jumlah polong per tanaman, bobot polong kering per tanaman, hasil biji kering per polybag dan bobot 100 butir biji kering.

Keywords


Bakteri pelarut fosfat (BPF), pH, kedelai.

Full Text:

PDF

References


Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB Press, Bogor.

Fitriawati, R. 2018. Pengaruh Pupuk Fosfat dan PGPR (Plant Growth PromotingRhizobacteria) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.) var. Vima-1. Skripsi. Universitas Siliwangi.

BALITKABI. 2014. Identifikasi Masalah KeharaanTanamanKedelai. http://balitkabi.litbang.pertanian.g o.id/wpcontent/uploads/2015/04/ keharaan_kedelai_a.taufiq_reduced-1.pdf.Diakses pada :21 Oktober 2019.

Adisarwanto, T. 2004. Efisiensi penggunaan pupuk kalium pada kedelai di lahan sawah. Bul.Palawija. No.7&8: 31-39.

Alfiah, L. N., Delita Z. dan Nelvia. 2016. Pengaruh inokulasi campuran isolat bakteri pelarut fosfat indigenus Riau terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max L. Merr.). Jurnal Agroteknologi. 7(1): 7-14.

Firdausi, N., Wirdhatul M. dan Tutik N. 2016. Pengaruh kombinasi media pembawa pupuk hayati bakteri pelarut fosfat terhadap pH dan unsur hara fosfor dalam tanah. Jurnal Sains dan Seni ITS. 5(2): 2337-3520.

Munir, M. S. 2016. Klasifikasi kekurangan unsur hara N, P, K tanaman kedelai berdasarkan fitur daun menggunakan jaringan syaraf tiruan. Tesis. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.

Kumalasari, I. D., Endah D. A. dan Erma P. 2013. Pembentukan bintil akar tanaman kedelai. (Glycine max (L)Merrill). Jurnal Sains dan Matematika. Vol.21(4) : 103-107.

Lestari, W., Tetty M.L. dan Atria M. 2011. Kemampuan bakteri pelarut fosfat isolat asal Sei Garo dalam penyediaan fosfat terlarut dan serapannya pada tanaman kedelai. Biospecies 4(2): 1-5.

Setyorini, D. 2010. Peran mikroorganisme dan pembenah tanah untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi Calopogonium mucunoides Desv. pada tanah latosol dan tanah limbah tailing. Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

iGEM Toulouse. 2016. Study of the optimum growth conditions of Bacillus subtilis (strain WT 168), and Pseudomonas fluorescens (strain SBW25). 3- 6. http://2016.igem.org/wiki/images/ e/e0/T--Imperial_College--ToulouseGrowthStudy.pdf. Diakses pada: 31 Maret 2019.

Susilowati, 2017. Pengaruh pemberian beberapa jenis pupuk kandang dan frekuensi pemberian Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) terhadap pertumbuhan dan hasil kacang merah (Phaseolus vulgaris L.). Jurnal UNS. 1(1).

Widawati, S. dan Suliasih. 2005. Populasi bakteri pelarut fosfat (BPF) di Cikini, Gunung Botol, dan Ciptarasa, serta kemampuannya melarutkan Pterikat di media pikovskaya padat. Jurnal Biodiversitas. 7:2.

Widyawati, E. 2007. Formulasi inokulum mikroba: MA, BPF dan Rhizobium asal lahan bekas tambang batubara untuk bibit Acacia crassicarpa Cunn. Ex- Benth. Jurnal Biodiversitas. 8(3): 238-241.

Pandiangan dan Aslim. 2017. Komponen hasil dan mutu biji beberapa varietas tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill) yang ditanam pada empat waktu aplikasi pupuk nitrogen. JOM FAPERT


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Program Studi Magister Agroteknologi, Pascasarjana, Universitas Siliwangi

Jl. Siliwangi no. 24 Kota Tasikmalaya - 46115

telp: (0265) 330634 | email: jacrops@unsil.ac.id