ANALISIS KEMAMPUAN SINTESIS PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI SELF ESTEEM
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan sintesis matematis peserta didik dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari self esteem, kemampuan sintesis matematis peserta didik dilihat dari setiap indikator serta self esteem peserta didik dilihat dari setiap indikator. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melaksanakan tes kemampuan sintesis matematis dan menyebarkan angket self esteem.
Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal tes kemampuan sintesis matematis peserta didik dan angket self esteem. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 6 Ciamis yang terdiri dari 8 kelas. Sampel dipilih menggunakan purposive sampling kelas VIII F dengan jumlah peserta didik 30 orang. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji dua rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diperoleh simpulan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan sintesis matematis peserta didik dengan menggunakan model PBL ditinjau dari self esteem. Ketercapaian peserta didik pada indikator kemampuan sintesis menghubungakan objek-objek yang memiliki sifat sama
kedalam satu klasifikasi untuk menyelesaikan persoalan matematis 82,5%, indikator merancang dan menggabungkan fakta-fakta yang ada untuk menyelesaikan sebuah kasus 74,25%, indikator menemukan hubungan 33,25%, indikator menyusun pembuktian 25,75% dan indikator menyimpulkan 18,25%. Kriteria indikator self esteem menunjukkan rasa percaya diri terhadap kemampuannya pada pelajaran matematika termasuk kriteria baik. Indikator menunjukkan keyakinan bahwa dirinya mampu menyelesaikan permasalahan matematika termasuk kriteria baik. Indikator menunjukkan kesadaran akan kekuatan dan kelemehan dirinya dalam belajar matematika termasuk kriteria sedang. Indikator menghargai diri sendiri ketika berhasil dalam
pelajaran matematika termasuk kriteria baik. Indikator menunjukkan rasa percaya diri bahwa dirinya bermanfaat untuk teman dan keluarganya dalam belajar matematika termasuk kriteria baik. Indikator menunjukkan rasa percaya diri bahwa dirinya bermanfaat untuk teman dan keluarganya dalam belajar matematika termasuk kriteria baik. Indikator menunjukkan kesungguhan dalam memecahkan masalah matematika termasuk kriteria baik. Pada indikator menunjukkan kemauan dalam belajar matematika karena keinginan sendiri termasuk kriteria sedang.
Full Text:
PDF 56-67References
Agus, N. A. (2008). Mudah belajar matematika untuk kelas VIII SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Penididikan Nasional
Aisah, L. S., (2013). Pembelajaran matematika berbasis fenomena didaktis melalui pendekatan saintifik untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis dan self-esteem siswa SMP. (Doctoral thesis, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Arikunto, S. (2015). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Azwar, S. (2017). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Barrows, H. S., & Tamblyn, L. M. (n.d). Problem-based learning an approach to medical education
Budiaji, W (2013). Skala pengukuran dan jumlah respon skala likert. Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan, 2(2), 127-132
Budiningsih, A. (2015). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta .
Cahyo, A. N. (2013). Panduan aplikasi teori-teori belajar mengajar. Yogyakarta : Diva Press .
Dewi, S.V. (2013). Pengaruh Pembelajaran dengan Pendekatan Pemecahan Masalah Terhadap Peningkatan Kemampuan Analisis dan Sintesis Matematis Siswa SMK. (Doctoral thesis, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Dewi, I. A. S. (2016). Hubungan self esteem dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar matematika. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2016. 1, 202-207
Ekawati, E & Sumaryanta. (2011). Pengembangan instrumen penilaian pembelajaran matematika SD/SMP
Fathurrohman, M. (2015). Model-model pembelajaran inovatif. Yogyakarta : ArRuzz Media.
Hamruni (2012). Strategi pembelajaran. Yogyakarta : Insan Madani.
Hamzah, A. (2014). Evaluasi pembelajaran matematika. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Haryandi, S., Zainudin, & Suyidno (2013). Meningkatkan kemampuan analisis sintesis siswa melalui penerapan pengajaran langsung dengan metode problem solving. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, 1(3), 104-113.
Hendriana, H., Rohaeti, E. E., & Sumarmo, U. (2017). Hard skil dan soft skills matematika siswa. Bandung : PT Refika Aditama.66
Hosnan, M. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Krathwohl, D. R. (2002). A revision of bloom's taxonomy: an overview. Theory into Practice, 41(4), 212-218.
Majid, A., & Firdaus A, S. (2014). Penilaian autentik : proses dan hasil belajar. Bandung: Interes Media.
Maulidya, R. (2016). Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik melalui model Problem Based Learning (PBL). (Skripsi, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya).
Muhidin, S. A. dan Somantri, A. (2014). Aplikasi statistika dalam penelitian. Bandung : CV Pusaka Setia.
Ngalimun (2017). Strategi pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Parama Ilmu.
Noma, L. D., Prayitno, B. A., & Suwarno. PBL untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas X SMA. BIOEDUKASI, 2(9), 62-66
Noorbaiti, R. (2015). Penerapan pembelajaran dengan pendekatan saintifik untuk meningkatkan kemampuan analisis dan sintesis matematis siswa SMP. (Doctoral thesis, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Pardjono & Wardaya. (2009). “Cakrawala Pendidikanâ€. Peningkatan kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi melalui pembelajaran problem solving. 28. (3). 257-269
Rahmat, A. (2013). Filsafat ilmu lanjutan. Akhadiah, s. & listyasari, W. D. (Eds), double relationship: analisis vs sintesis (pp. 1-22). Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Ruseffendi. (2010). Dasar-dasar penelitian pendidikan & bidang eksakta lainnya. Bandung : Tarsito.
Sa’adah, S. C. (2012) Hubungan self esteem dengan kecenderungan cinderella complex pada mahasiswi semester VI Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. (Doctoral thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang
Siregar, E., & Nara, H. (2014). Teori belajar dan pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.
Sudijono. (2009). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana. (2013). Metoda statistika. Bandung : Tarsito.
Sugyiono. (2015). MMetode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Somantri, A., & Muhidin, S. A. (2014). Aplikasi statistikla dalam penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Sriyekti, W., & Setiady, D. A. (2015). Harga Diri (Self Esteem) Terancam dan Prilaku Menghindar. Jurnal Psikologi, 42(3), 141-156
Tabany, T. I. B. A. (2015). Mendesain model pembelajaran inovatif, progresif, dan kontekstual: konsep, landasan dan implementasinya pada kurikulum 2013
(Kurikulum Tematik Integratif/ TKI). Jakarta : Prenada Media Grup.
Wahyuni, E. N., & Baharuddin. (2015). Teori belajar & pembelajaran. Yogyakarta : Ar-ruzz Media.
Widoyoko, E. P. (2017). Evaluasi program pembelajaran : panduan praktis bagi pendidik dan calon pendidik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
DOI: https://doi.org/10.37058/jarme.v1i1.627
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME)
Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Pascasarjana Universitas Siliwangi
Jl. Siliwangi no. 24 Kota Tasikmalaya - 46115
email: jarme@unsil.ac.id
e-ISSN: 2655-7762
Licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
StatCounter:
Detail
Indexed by :