Uji Efektivitas Ekstrak Daun Jarak Cina (Jatropha multifida L.) Sebagai Antifungi Fusarium sp. Penyebab Penyakit Layu pada Tanaman Cabai Besar
Abstract
Fusarium sp. merupakan salah satu patogen yang menyebabkan rendahnya produktivitas tanaman cabai besar. Upaya utama yang umum dilakukan petani dalam pengendaliannya yaitu dengan penggunaan pestisida kimia yang berdampak buruk bagi tanaman dan lingkungan. Penggunaan ekstrak daun jarak cina dapat menjadi alternatif dalam menghambat pertumbuhan Fusarium sp. karena mengandung senyawa antifungi seperti flavonoid, saponin, dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun jarak cina terhadap pertumbuhan Fusarium sp. secara in vitro dan in vivo. Percobaan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Agustus tahun 2024. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap untuk in vitro pada konsentrasi 35%, 40%, 45%, 50%, 55% dan 60%, serta Rancangan Acak Kelompok untuk in vivo dengan menggunakan konsentrasi yang efektif dari hasil pengujian in vitro. Hasil pengujian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak daun jarak cina dengan konsentrasi 55% dan 60% memiliki diameter hambat 0 mm dan daya hambat 100% selama 7 hari setelah inokulasi (HSI). Adapun hasil pengujian in vivo menunjukkan bahwa konsentrasi 55% dan 60% berpengaruh terhadap jumlah daun, kejadian penyakit, serta keparahan penyakit layu fusarium pada tanaman cabai besar selama 21 hari setelah tanam (HST).
Fusarium sp. is one of the pathogens that cause low productivity of chili plants. The main method commonly used by farmers in controlling the wilt disease is using chemical pesticides that have a negative impact on plants and the environment. The use of chinese castor leaf extract can be an alternative in inhibiting the growth of Fusarium sp. because it contains antifungal compounds such as flavonoids, saponins, and tannins. This research aimed to determine the effect of chinese castor leaf extract on the growth of Fusarium sp. in vitro and in vivo. This experiment was conducted from March to August 2024. The experiment was conducted using a Completely Randomized Design for in vitro in concentration of 35%, 40%, 45%, 50%, 55% and 60%, and a Randomized Group Design for in vivo using effective concentrations from in vitro results. The results of in vitro testing showed that Chinese castor leaf extract with a concentration of 55% and 60% had an inhibition diameter of 0 mm and 100% inhibition for 7 days after inoculation. The results of in vivo testing showed that concentrations of 55% and 60% had an effect on the number of leaves, disease incidence, and severity of fusarium wilt disease in large chili plants 21 days after planting.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.37058/mp.v10i2.14630
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN 2745-8946
Media Pertanian Office:
Agrotechnology Departement, Faculty of Agriculture, Universitas Siliwangi
Phone: 081320694947 / 082234222979
Email: jmedpertanian@unsil.ac.id



