Pengaruh Jenis Porasi dan Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan dan Bobot Kering Daun Kelor (Moringa olifiera L)
Abstract
Pengetahuan masyarakat tentang budidaya kelor terutama dalam pemupukan masih rendah, sehingga produktivitasnya belum optimal. Aplikasi porasi dan pupuk hayati merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman kelor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara Aplikasi jenis porasi dan konsentrasi pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil daun kelor. Percobaan dilaksanakan di Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis pada bulan Agustus sampai dengan November 2022. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) fola faktorial yang terdiri dari dua faktor dan masing-masing faktor terdiri dari 3 taraf. Faktor pertama adalah jenis porasi yang terdiri dari tiga taraf yaitu porasi kotoran domba, porasi kotoran sapi, dan porasi batang pohon pisang. Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk hayati yang terdiri dari tiga taraf yaitu; 5 ml/L, 10 ml/L dan 15 ml/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara jenis porasi dengan konsentrasi pupuk hayati terhadap pertumbuhan tanaman kelor. Secara mandiri aplikasi porasi kotoran domba menghasilkan pertumbuhan tanaman kelor lebih baik.
Public knowledge of Moringa cultivation is still low, so productivity is not optimal. The application of poration and biological fertilizer is one of the efforts to increase the productivity of Moringa plants. This research aims to determine the interaction between applications type of pore and concentration of biological fertilizer on the growth and yield of Moringa leaves. The experiment was carried out in Adultari Village, Cijeungjing District, Ciamis Regency from August to November 2022. The experimental design used was a factorial Randomized Block Design consisting of two factors and each factor consisting of 3 levels. The first factor is the type of poration which consists of three levels, namely sheep manure poration, cow manure poration, and banana tree trunk poration. The second factor is the concentration of biological fertilizer which consists of three levels, namely; 5 ml/L, 10 ml/L and 15 ml/L. The research results show that nobe foundinteraction between the type of pore and the concentration of biological fertilizer on the growth of moringa plants. Independent application of sheep manure poration results in better growth of Moringa plants.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.37058/mp.v8i2.8521
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View MyStat
ISSN 2745-8946
Media Pertanian Office:
Agrotechnology Departement, Faculty of Agriculture, Universitas Siliwangi
Phone: 089683432611 / 081222156611
Email: jmedpertanian@unsil.ac.id